Meskipun ada banyak metode yang berbeda untuk mengevaluasi harga bitcoin, analisis fundamental mungkin merupakan yang paling lengkap untuk mengetahui nilai sebenarnya.
Analisis fundamental merupakan sebuah evaluasi variabel ekonomi, keuangan dan variabel kunci lainnya, yang dikenal sebagai fundamental, untuk menentukan nilai sebenarnya secara aman. Ini berbeda dengan analisis teknis (pendamping analisis fundamental) karena yang pertama lebih menarik untuk dilihat adalah pergerakan harga yang aman untuk membuat keputusan yang lebih lanjut dan tepat.
Baca juga: Mengapa Bitcoin Menjadi Pilihan Terbaik Sebagai Investasi Di Tahun 2017
Namun, ketika mengevaluasi nilai bitcoin, investor sangat antusias untuk mengevaluasi aspek-aspek kunci dari teknologi dasar kriptografis yang ada, misalnya, bagaimana tantangan penskalaannya dapat mempengaruhi nilai mata uang digital.
Bagaimanapun, jika transaksi mata uang digital berkembang menjadi lebih mahal dan menyita banyak waktu karena keterbatasan ukuran blok, hal ini bisa berimbas pada permintaan, yang pada gilirannya akan menurunkan harga Bitcoin.
Pemahaman Dasar
Sementara investor menggunakan analisis fundamental untuk mengevaluasi kelas aset yang berbeda, seperti ekuitas dan mata uang fiat, beberapa analis juga menyatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan ini mereka dapat mengevaluasi bitcoin secara kompleks.
Misalnya, investor dapat mengevaluasi saham perusahaan dengan melihat item tertentu di neraca/balance sheet, namun bitcoin tidak menghasilkan pendapatan produk atau angka pendapatan.
Jacob Eliosoff, manajer cryptocurrency fund, berbicara mengenai situasi ini: “Sulit untuk mendapatkan valuasi bitcoin yang tepat dari arus kas di masa depan”, seperti yang dapat Anda lakukan pada aset lain seperti saham General Motors.
Akibatnya, pedagang yang tertarik untuk melakukan analisis fundamental pada bitcoin telah mengembangkan “seperangkat metrik baru,” menurut Charles Hayter, pendiri dan CEO CryptoCompare.
Namun, meskipun bitcoin telah digambarkan sebagai kelas aset yang baru, peraturan yang sama berlaku untuk mata uang fiat juga akan berlaku pada kriptocurrency, kata Tim Enneking, ketua Crypto Asset Management. “Semua hukum ekonomi berlaku – secara penuh – untuk kriptocurrency,” katanya.
Akibatnya, dia menekankan bahwa titik awal untuk semua analisis fundamental adalah penawaran dan permintaan (supply dan demand) yang mendorong sebuah harga.
Peran Kunci Permintaan
Beberapa variabel mempengaruhi permintaan bitcoin, termasuk adopsi/penerapan oleh para pengguna, aktivitas transaksi dan perdagangan.
Banyak dari para analis yang mencatat pentingnya adopsi pengguna, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup kriptocurrency dalam jangka panjang. Adapun apa yang mendorong adopsi pengguna, para analis mengatakan bahwa uang dapat memiliki banyak kegunaan. Pada tingkat yang paling dasar, uang adalah tempat penyimpanan nilai, media pertukaran dan satu unit akun.
Di luar hal ini dalam ruang lingkup yang lebih kecil, bitcoin belum pernah benar-benar digunakan sebagai unit akun, kata Enneking.
Namun bitcoin telah berhasil memberikan daya tarik yang cukup signifikan sebagai alat tukar. Ratusan perusahaan – termasuk eBay dan PayPal – telah setuju untuk menerima mata uang digital ini yang sudah didirikan pada tahun 2009.
Selain itu, jumlah transaksi yang dikonfirmasi per harinya pun pada umumnya mengalami tren kenaikan yang mantap, menurut data dari Blockchain. Transaksi mulai melonjak di awal 2012, meningkat menjadi lebih dari 7.000 transaksi per harinya pada awal April 2012 menjadi lebih dari 300.000 per hari sampai sekarang.
Terlepas dari data yang informatif ini, Eliosoff menegaskan bahwa ini bukan sebuah indikator terbaik, karena dari banyaknya transaksi di blockchain ini “dihasilkan oleh sistem yang otomatis dan tidak mewakili aktivitas ekonomi, terutama pada rantai skalabel dengan biaya yang rendah.”
Sebagai gantinya, pedagang harus mencari tahu sendiri transaksi mana yang sebenarnya dilakukan oleh pengirim atau yang diterima dari orang lain.
Enneking menyimpulkan, karena bitcoin memperoleh adopsi yang besar dan para retail/pengecer secara luas tidak melihat peningkatan penjualan melalui bitcoin, telah terjadi pergeseran besar dalam fokus kripto-kurrensi sebagai media pertukaran dan penyimpanan nilai.
Arthur Hayes, salah satu pendiri dan CEO dari platform bursa perdagangan bitcoin leveraged BitMEX, mengatakan hal serupa, bahwa sejauh ini bitcoin dianggap sebagai penyimpan nilai yang merupakan pendorong utama dari kenaikan harga mata uang digital.
Peran Kunci Dari Pasokan/Supply
Protokol bitcoin membatasi jumlah unit pasokannya sebesar 21 juta, dan 16,3 juta bitcoin sudah beredar pada saat ini. Selanjutnya, tingkat pasokan yang baru juga akan terus ditentukan oleh protokol bitcoin. Ini sangat kontras dengan sistem moneter tradisional, di mana bank sentral memiliki kemampuan mencetak uang kapan pun yang mereka mau.
Namun, ada beberapa yang keberatan mengenai perubahan pasokan bitcoin.
Satoshi Nakamoto, pencipta bitcoin yang pseudonim, konon memegang kira-kira 1.1 juta bitcoin yang belum bergerak sama sekali sejak pertama kalinya ditambang. Dan banyak orang di komunitas bitcoin berpikir bahwa mereka tidak akan pernah bisa, melihat koin-koin ini sebagai “bitcoin yang mati.” Lupakan hal itu sejenak, tidak mungkin untuk kita mengetahui berapa banyak “bitcoin yang mati/diam” dalam jumlah yang sebenarnya, kata Enneking.
Oleh karena itu untuk beberapa tahun pertamanya bitcoin tersebut muncul, satuan mata uang digital ini tidak memiliki nilai moneter yang wah. Dan ketika harganya mulai bergerak naik, cerita di mana orang yang menahan/menyimpan bitcoin mulai menjadi hal yang sangat umum dan banyak.
Acara Besar
Para analis juga mencatat peran penting yang dimainkan oleh event/acara besar dalam menentukan harga bitcoin. Insiden ini terkadang berhubungan langsung dengan bitcoin, seperti hack/peretasan dari bursa pertukaran besar, atau menurunnya dorongan masyarakat untuk memecahkan dilema masalah skala jaringan.
“Peristiwa yang berdampak pada harga bitcoin adalah kejadian non-bitcoin seperti Siprus dan Yunani.”
Hayes dari BitMEX juga ikut berbicara mengenai pentingnya peristiwa makroekonomi, yang menekankan bahwa ketidakstabilan akan menjadi sebuah bahan bakar yang biasanya dapat memperkuat aset alternatif seperti bitcoin.
Menurut Chris Burniske dari ARK Invest. Selama masa gejolak ekonomi ini terjadi, maka bitcoin bisa bertindak sebagai “alat perlindungan nilai,” katanya.
Pertimbangan Utama
Dengan memanfaatkan analisis fundamental, para pedagang bitcoin bisa mendapatkan nilai sebenarnya dari kriptocurrency dan mendapatkan pengertian yang lebih baik apakah ini saat yang tepat untuk membeli atau menjual.
Namun, beberapa analis juga mengkritik analisis fundamental, mengandalkan terlalu banyak analisis fundamental, tanpa menggunakan analisis teknis, bisa menyebabkan pedagang membeli atau menjual pada waktu yang kurang ideal, kata mereka.
Untuk mengelola risiko ini, pedagang bitcoin dapat menggabungkan analisa fundamental dengan analisa teknikal. Sebagai contoh, seorang analis fundamental mungkin melihat beberapa indikator permintaan, menyimpulkan bahwa bitcoin underbought, dan kemudian memanfaatkan analisis teknis dengan membaca grafik untuk menemukan titik masuk yang terbaik.
Alternatifnya, seorang pedagang mungkin menggunakan analisis teknis untuk menentukan bahwa inilah saat yang tepat untuk menjual, dan kemudian memanfaatkan analisis fundamental untuk mengkonfirmasi pandangan ini dengan melihat pendorong utama dari sebuah permintaan.
Penting: Artikel ini tidak boleh dianggap, dan bukan dimaksudkan untuk memberikan saran investasi apapun. Silakan lakukan sebuah research/penelitian secara teliti menurut pandangan Anda sendiri sebelum memutuskan untuk melakukan investasi ke dalam ruang lingkup kripto.
Penulis: Charles Bovaird (terjemahan yang disesuaikan)
Ikuti Twitter Bitcoinnewsindo untuk update berita bitcoin, blockchains dan cryptocurency lainnya.
Apa Yang Harus Diketahui Oleh Para Trader Bitcoin Mengenai Analisis Fundamental
The post Apa Yang Harus Diketahui Oleh Para Trader Bitcoin Mengenai Analisis Fundamental appeared first on Indo Bitcoin News.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar