Lembaga perbankan besar senilai $ 82 miliar Morgan Stanley dan institusi keuangan terkenal Bank of New York Mellon (BNY Mellon) memanfaatkan platform yang berbasis teknologi Blockchain untuk membackup catatan cadangan dan proses transaksi.
Baca juga: F2Pool Umumkan Dukungannya Untuk SegWit2x
Awal pekan ini, beberapa media publikasi termasuk Business Insider memperoleh sebuah catatan dari Morgan Stanley yang menjelaskan seluk-beluk platform Blockchain-nya seperti struktur dan protokolnya. Untuk Layanan Broker Dealer 360, platform BDS360 Blockchain Morgan Stanley ini telah beroperasi sebagai buku cadangan duplikat ke lapisan settlement/pembayaran dalam infrastruktur perbankan Morgan Stanley.
Menurut Morgan Stanley, platform Bc360 Blockchainnya ini telah beroperasi sejak Maret 2016. Dengan memanfaatkan tanda tangan/signature dan timestamp kriptografi, bank ini mengandalkan teknologi Blockchain untuk membuat catatan cadangan penyelesaian transaksi dan pengalihan aset yang dikelola oleh jaringan keuangan Morgan Stanley.
Catatan Morgan Stanley berbunyi:
“[Blockchain] menyediakan cara hemat biaya untuk menambahkan lapisan ketahanan ekstra ke platform saat ini. Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengetahui secara spesifik antarmuka/interface klien. BNY Mellon juga perlu terlibat dalam dialog peraturan, dan menetapkan standar dan protokol yang diperlukan. Kami pikir BNY Mellon memiliki posisi yang baik untuk menghadapi tantangan tersebut, dengan pangsa pasar sebesar ~85% di ruang [obligasi].”
Saat ini, Morgan Stanley menekankan bahwa teknologi Blockchain tidak cukup fleksibel untuk menangani penyelesaian jutaan titik data secara real-time. Oleh karena itu, bank-bank termasuk BNY Mellon tidak memanfaatkan Blockchain untuk mengurangi biaya operasional secara signifikan. Namun, utilisasi Blockchain ini memungkinkan bank-bank besar untuk menambahkan ketahanan ke jaringan mereka dengan mengamankan transaksi dan histori penyelesaian/transaksi dengan bukti kriptografi dan timestamp.
Sebagian besar pembayaran internasional dan lintas bank ini diproses melalui buku besar SWIFT dan jaringan. Agar teknologi Blockchain menggantikan SWIFT dan menetapkan dirinya sebagai teknologi untuk penyelesaian transaksi dan aset, Morgan Stanley menjelaskan bahwa perlu beberapa tahun untuk melakukan proses pembangunan untuk mencapai hal tersebut.
Bank dan lembaga keuangan terkemuka merintis pengembangan teknologi Blockchain dan platform yang berbasis Blockchain dengan visi dan strategi jangka panjang yang akhirnya dapat mengganti keseluruhan infrastruktur perbankan dengan protokol yang berbasis Blockchain.
“Menerapkan beberapa bentuk teknologi Blockchain oleh para incumbent mungkin bisa saja terjadi. Dengan jumlah kolaborasi yang dibutuhkan, kami berharap dalam beberapa tahun ini akan ada pergantian fungsi back office.”
Banyak bank selain Morgan Stanley dan BNY Mellon seperti BBVA dan beberapa bank besar di Jepang telah bermitra dengan proyek Blockchain seperti Ripple yang memiliki fokus untuk bersaing dengan jaringan SWIFT multi triliun dolar.
Ikuti Twitter Bitcoinnewsindo untuk update berita bitcoin, blockchains dan cryptocurency lainnya.
Lembaga Perbankan Mulai Menggunakan Teknologi Blockchain Untuk Backup Data & Proses Transaksi
The post Lembaga Perbankan Mulai Menggunakan Teknologi Blockchain Untuk Backup Data & Proses Transaksi appeared first on Indo Bitcoin News.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar