Para peretas white hat telah mendeteksi lebih dari 40 bug di platform blockchain dan cryptocurrency selama 30 hari terakhir, menurut laporan berita teknologi The Next Web (TNW) pada 14 Maret 2019.
Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh TNW, 13 perusahaan yang terkait dengan blockchain dan cryptocurrency terdeteksi dengan total 43 laporan kasus kerentanan dari tanggal 13 Februari – 13 Maret 2019.
Di area blockchain, platform gambling e-sports Unikrn dikabarkan mendapat laporan yang paling rentan, berjumlah 12 bug. Setelah Unikrn diikuti oleh developer OmiseGo, Omise, mempunyai enam laporan bug. Di tempat ketiga adalah EOS, dengan lima laporan kerentanan.
Algoritma konsensus dan protokol jaringan peer-to-peer (P2P) Tendermint menerima empat bug. Lalu disusul oleh protokol prediksi pasar terdesentralisasi Augur dan platform smart contract Tezos, dengan masing-masing tiga. Cryptocurrency yang berfokus pada anonimitas, Monero, ICON, dan MyEtherWallet dilaporkan mempunyai dua laporan kerentanan.
Bursa crypto Amerika Coinbase dan pengembang browser blockchain Brave, Brave Software, dilaporkan masing-masing menerima satu laporan kerentanan.
Para peretas tersebut akhirnya menerima total hadiah $ 23.675 dolar untuk upaya mereka, di mana Tendermint berkontribusi paling banyak pada $ 8.500. EOS memberikan hadiah $ 5.500, sementara Unikrn memberi hadiah $ 1.375. TNW mengatakan bahwa jumlah hadiah yang mereka berikan rendah karena bug yang dimilikinya tidak masuk ke dalam kategori kritis.
EOS memberikan hadiah senilai puluhan ribu dolar ke para peretas white hat karena mereka mampu menemukan kerentanan dengan kategori kritis yang ada pada platform tersebut.
The post Laporan: Lebih dari 40 Bug di Platform Blockchain dan Crypto Terdeteksi Selama 30 Hari appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar