Polisi China diketahui sedang mengumpulkan barang bukti pemasangan kabel melalui kolam ikan untuk mencuri daya listrik sumur bor minyak yang nantinya akan menghidupkan alat penambangan Bitcoin (BTC) mereka. Berita itu dilaporkan oleh sebuah tabloid harian Tiongkok The Global Times pada 13 Juni 2019.
The Global Times berdiri di bawah naungan kelompok/group surat kabar yang didukung oleh pemerintah, The People’s Daily.
Dilaporkan bahwa Kantor Polisi Green Grassland dari Biro Keamanan Publik Distrik Qiqihar telah menerima laporan mengenai dugaan pencurian daya listrik setelah menerima sebuah panggilan dari kepala produksi minyak di Ladang Minyak Daqing – ladang minyak terbesar di China, yang terletak di provinsi Heilongjiang.
Untuk menyelidiki laporan tersebut, polisi setempat kini tengah melakukan sebuah investigasi melalui udara menggunakan drone yang melintasi wilayah dua kilometer, dan sedang mengumpulkan sebuah bukti yang cukup untuk membangun kasus pidana mengenai masalah tersebut.
The Global Times tidak memberikan detail mengenai kasus tersebut mengenai orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus pencurian daya listrik.
Pada Oktober 2018, seorang warga negara Tiongkok dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara karena diketahui mencuri daya listrik dari stasiun kereta api untuk menjalankan alat penambangan atau miner bitcoin-nya.
Di Taiwan, pada bulan Desember tahun lalu, seorang warga juga ditangkap setelah didapati mencuri daya listrik untuk melakukan penambangan bitcoin dan ether (ETH) senilai lebih dari 100 juta yuan (207,5 Milyar Rupiah).
Tahun ini, tapatnya pada bulan Februari, sekelompok tersangka juga ditangkap di kota Jerman Klingenthal, Saxony, setelah kepergok mencuri daya listrik senilai 42,9 Milyar Rupiah untuk mengoperasikan sebuah mining farm cryptocurrency.
The post China: Penduduk Setempat Diduga Mencuri Daya Listrik Untuk Menjalankan Mesin Penambangan BTC appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar