Bursa cryptocurrency Blackmoon berencana untuk mendaftarkan token Gram milik Telegram tersebut melalui sebuah aplikasi kemitraan dengan Swiss crypto custodian Gram Vault.
Menurut laporan dari Finance Magnates, Blackmoon mempunyai rencana untuk meningkatkan likuiditas dengan memberikan akses kepada para pengguna untuk membeli token Gram menggunakan akun bank.
Bagaimanapun, Blackmoon bukanlah household di ruang cryptocurrency. Namun klien dari mitranya Swiss crypto custodian Gram Vault dilaporkan merupakan investor terbesar dalam private initial coin offering (ICO) Telegram yang senilai $ 1,7 miliar itu.
Dengan adanya kerjasama tersebut, token Gram akan ditransfer secara langsung dari Gram Vault ke bursa, memastikan likuiditas yang instan bagi para pedagang.
Selain itu bursa cryptocurrency Jepang – Liquid juga telah mengklaim akan menjadi perwakilan dari penjualan token GRAM untuk Gram Asia – namun hal ini masih simpang siur belum ada kejelasan sampai saat ini.
Awal bulan ini, Liquid mempublikasikan alamat dompet blockchain publik pemegang semua dana investor yang ikut berpartisipasi dalam penjualan token Gram yang di gelar oleh bursa Liquid, di mana token itu dijual kepada investor dengan harga tiga kali lipat dari harga seharusnya.
Menurut desas desus yang kini sedang beredar, token Gram akan diluncurkan pada bulan Oktober 2019, proses pengujian publik Telegram Open Network (TON) akan berlangsung di bulan ini.
Jika sampai Telegram merilis token dan proyeknya tersebut sesuai jadwal, maka Telegram disinyalir dapat mengalahkan stablecoin Libra milik Facebook yang kini ramai diperbincangkan seantero dunia, Facebook sendiri berencana untuk mengintegrasikan Libra ke dalam tiga layanan media sosial miliknya dengan potensi memiliki paparan sebanyak 2,7 miliar pengguna.
The post Blackmoon Akan Daftarkan Token Milik Telegram Ke Dalam Bursa Cryptocurrency-nya appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar