Kamis, 07 November 2019

Adaptasi Atau Mati, Implementasi Blockchain Terus Meningkat

Adaptasi Atau Mati, Implementasi Blockchain Terus Meningkat

Wakil Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang Dan Industri Indonesia) Bidang Logistik, Rico Rustombi, mengatakan bahwa blockchain merupakan salah satu teknologi revolusioner. Teknologi ini telah membawa banyak manfaat dan solusi bagi beragam jenis sektor usaha untuk menambah daya saingnya.

Beberapa perusahaan di dunia sudah mulai menggunakan blockchain sebagai basis teknologi di berbagai sektor usahanya misalnya dalam hal logistik, perbankan, keuangan, layanan publik, pertanian dan masih banyak lagi.

“Teknologi blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar bagi keberlangsungan bisnis kedepan, maka peluang besar ini harus kita raih,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik Rico Rustombi, Jakarta, Selasa (5/11/2019), dilansir dari Okezone.com.

Setelah Global Blockchain Investment Summit 2019 yang digelar pada Juli 2019 lalu Kadin Indonesia (Kamar Dagang Dan Industri) bekerja sama dengan Blockchain Asia Forum dengan meluncurkan Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE) yang bertujuan untuk mendorong percepatan adopsi teknologi Blockchain di berbagai sektor usaha.

Menurut Rico Rustombi:

“Salah satu upayanya adalah edukasi, Kadin dan BCEE mengajak pemerintah dan para stakeholder lainnya untuk bersama-sama mengedukasi para pelaku usaha dalam mengimplementasikan blockchain di bidang usahanya masing-masing, seperti workshop yang kita lakukan saat ini untuk sektor logistik dan maritim,” dilansir dari sindonews.

Adaptasi Atau Mati, Implementasi Blockchain Terus Meningkat

Meluasnya pemanfaatan blockchain bisa terlihat dari hasil kajian salah satu lembaga riset internasional, yaitu Juniper Research yang menyebutkan bahwa saat ini, 6 dari 10 perusahaan besar telah mempertimbangkan atau sedang dalam proses pemanfaatan teknologi Blockchain. Rico menilai bahwa blockchain merupakan tren teknologi global yang akan memainkan peran besar yang sangat penting.

Menurut Rico, dalam ekonomi global saat ini, mereka yang dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi dan berinovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik untuk menghadapi daya saing global.

“Pilihan kita hanya beradaptasi atau mati. Siapkah perusahaan kita untuk menyambut manfaat implementasi blockchain yang makin nyata saat ini”.

imbuh Rico Rustombi.

Untuk menindak lanjuti kerjasama yang dibuat oleh Kadin dan BCEE akan melaksanakan workshop angkatan pertamanya di bidang pertambangan dan bidang perbankan serta asuransi. Workshop tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari, yakni 5-7 November 2019.

“Kadin menyediakan peluang bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi, berdialog, bahkan berkonsultasi secara gratis dengan pakar blockchain. Untuk itu, kami menyediakan sesi khusus bagi para peserta yang serius untuk berkonsultasi secara tertutup,” ujar Rico.

Wakil Ketua Komite Tetap Teknologi Informasi Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Hidayat Tjokrodjojo menambahkan pemahaman khusus terkait teknologi blockchain di Indonesia yang masih terbatas ini.

Teknologi ini lebih diasosiasikan dengan mata uang kripto atau cryptocurrency seperti bitcoin. Padahal, dalam kenyataannya, teknologi ini bisa diterapkan pada berbagai bidang bisnis hingga layanan publik terangnya.

Hidayat menilai, pada aspek inilah Kadin berperan dalam memfasilitasi edukasi pada pelaku usaha nasional. “Selain itu, workshop ini juga memberikan gambaran bagaimana teknologi blockchain diterapkan di berbagai belahan dunia dan sikap negara atau otoritas pemerintahan dalam menghadapi teknologi ini,” kata Hidayat.

[Sindonews/Okezone]

Gambar Sampul dari Sindonews

The post Adaptasi Atau Mati, Implementasi Blockchain Terus Meningkat appeared first on .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar