Botol Coca Cola gunakan teknologi blockchain untuk mengelola transaksi cross-party mereka.
Laporan dari Business Insider hari ini 5 November 2019 mengungkapkan bahwa Coke One North America (CONA) – perusahaan teknologi yang mengelola operasi TI untuk pembotolan soda coca cola – menggunakan teknologi blockchain yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak Jerman yaitu SAP guna untuk mengelola rantai pasokannya.
Mampu Mengelola 160.000 Pesanan Per Harinya
CONA ditugaskan untuk mengelola sebuah platform sebagai pengawas beberapa waralaba yang memproduksi, mengirim botol, dan mengirimkan 160.000 pesanan produk Coca-Cola setiap harinya. Andrei Semenov, manajer senior di CONA, mengatakan kepada Business Insider:
“Ada sejumlah transaksi lintas-perusahaan dan multiparty yang tidak efisien. Mereka melewati sejumlah perantara; dan ini sangat lambat. Kami merasa bahwa kami dapat mengatasi masalah ini dan menghemat lebih banyak uang tentunya.”
Dengan blockchain, CONA berharap dapat mengurangi durasi rekonsiliasi pesanan dari 50 hari menjadi hanya beberapa hari saja. Ledger yang terdistribusi secara lintas organisasi dan transparan akan memberikan insight secara real-time ke dalam transaksi yang dilakukan oleh semua pembotolan yang berbeda di jaringan, yang menghasilkan pendapatan lebih dari 21 miliar dollar AS per tahunnya.
Gambar sampul dari Getty Images
The post Coca Cola Gunakan Teknologi Blockchain Untuk Mengelola Rantai Pasokannya appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar