Para ahli di Konferensi Davos berpikir bahwa Amerika Serikat perlu mendigitalkan dolarnya (Dollar Digital). Mengapa? karena Yuan Digital akan segera muncul dan berfungsi.
‘Dollar digital’ Amerika Serikat telah mengundang banyak perhatian dari banyak pakar industri. Dalam skenario saat ini, saat Tiongkok berupaya membuat dan meluncurkan yuan digital, sejumlah orang yang meminta dollar digital kian meningkat, seperti yang kemarin terjadi pada konferensi Davos yang diadakan oleh World Economic Forum.
Seperti yang dilansir CNBC, Christopher Giancarlo, seorang pengacara Amerika dan mantan ketua CFTC mengatakan bahwa mata uang tradisional di dunia digital membuat orang-orang ‘undeserved’.
Baca Artikel Terkait Lainnya: Investor Sarankan Generasi Millennial Harus Berinvestasi Pada Bitcoin
Pembicara lain, Neha Narula, Direktur Digital Currency Initiative di MIT, mengatakan bahwa dollar digital patut dipertimbangkan. Henri Arslanian, pemimpin crypto global di PwC, mengatakan bahwa CBDC memiliki potensi untuk mengubah pengiriman lintas batas dan dapat membantu memerangi korupsi.
“Fitur penelusuran atau traking yang potensial terdapat di CBDC, untuk pertama kalinya memberi kami kesempatan yang besar dalam melawan korupsi dan pencucian uang. CBDC juga dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mengukur dampak kebijakan tertentu secara akurat dan segera.” Tegas Henri Arslanian.
Akhir-akhir ini, CBDC telah menarik perhatian beberapa negara. Baru-baru ini, bank-bank sentral dari lima negara dan Uni Eropa bergabung dengan Bank for International Settlements (BIS) untuk melakukan penelitian bersama tentang CBDC. Bank-bank sentral Hong Kong dan Thailand juga kiat dalam pelaksanaan usaha bersama CBDC untuk meningkatkan efisiensi pembayaran lintas batas Thai bath dan dollar Hong Kong (THB-HKD).
Baca Artikel Terkait Lainnya: Mengulik, Pasar DApp Tron Bergantung Di Ruang Gambling?
The post Para Ahli Di Konferensi Davos Bahas Dollar Digital appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar