Baru saja terjadi, Bitcoin melonjak tembus 9.500 USD untuk pertama kalinya. Menurut data TradingView, BTC dalam beberapa menit saja setelah menembus 9.500 dollar naik hingga capai 9.620 USD.
Dalam lima atau sepuluh menit yang sama, Bitcoin melonjak sebesar 2% ketika Shanghai Stock Exchange Composite turun 8% karena takut akan wabah coronavirus yang mempengaruhi perekonomian.
Namun setelah mencapai titik tertingginya BTC turun kembali, analis berpandangan bahwa langkah terbaru yang dilakukan Bitcoin ini, sebagai langkah untuk menetapkan level tertinggi multi-bulan yang baru, ini adalah langkah pendahulu untuk kenaikan harga yang lebih besar lagi dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Artikel Terkait Lainnya: Semua Syarat Sudah Terpenuhi, Line Akan Rilis Trading Token Link April!
Bitcoin Siap Meroket
Seorang pedagang cryptocurrency legendaris (Dave the Wave) pada pertengahan 2019 menyebut bahwa Bitcoin akan turun hingga pertengahan-6.000 USD sebelum naik, baru-baru ini memposting sebuah tweet seperti ini:
BTC saat ini diperdagangkan dalam pola parabola mini, yang ditandai dengan aksi kenaikan harga yang cepat. Parabola, jika dimainkan secara penuh, berarti harga BTC akan mencapai 11.200 USD di sekitar akhir Februari ini. Akan mewakili reli harga sebesar 18% dari titik harga saat ini.
Tanda Sangat Bullish? Oh.. Tidak Hanya Itu
Ada analisis lain yang menunjukkan bahwa Bitcoin siap untuk memperlihatkan reli yang kuat dalam beberapa bulan mendatang.
Fundstrat Global Advisors, sebuah firma riset pasar yang berbasis di New York, baru-baru ini mengatakan bahwa lonjakan harga terbaru Bitcoin bisa membuat cross di atas MA 200-hari. Co-founder Fundstrat Global Advisors Tom Lee menulis bahwa harga Bitcoin tergantung pada moving average 200 hari, win rate enam bulan ke depan untuk cryptocurrency “melompat ke 80%,” “yang berarti BTC masuk kembali ke ‘Bull market.”
Dilihat dari sisi fundamentalnya, hash rate Bitcoin baru saja mencapai titik tertinggi baru sepanjang masanya. Ditambah lagi event halving, yang merujuk pada sentimen bahwa Bitcoin bersiap untuk meroket dan setelah halving, penurunan produksi BTC sebesar 50% (menimbulkan supply-demand yang timpang di market) menjadi pemicu utama kenaikan harga BTC secara besar-besaran.
Baca Artikel Terkait Lainnya: Inilah Sang Pemegang Bitcoin Terbanyak Di Dunia
The post Bitcoin Melonjak 9.600 Dollar! Sinyal Upside Besar Nih, Siap-siap Cuan. appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar