Menurut survei terbaru, Tiongkok ternyata hanya kuasai 50 persen kekuatan penambangan Bitcoin (BTC) tidak lebih.
Dirilis pada 16 Juli 2020 oleh manajer aset Fidelity dan perusahaan riset kripto BitOoda, menurut surveinya China sebenarnya hanya bertanggung jawab atas sekitar 50% dari penambangan Bitcoin – bukan 65%.
Analis menggunakan data dari berbagai sumber, serta “percakapan rahasia” dengan para penambang itu sendiri tentunya yang berkenan untuk membocorkan informasi terkait aspek-aspek seperti biaya dengan syarat mereka tetap anonim.
“Kami menemukan ~ 4,1GW daya di 153 lokasi penambangan, termasuk 67 situs atau ~ kapasitas daya 3GW, dengan data harga daya yang diberikan dengan syarat anonimitas,” dan merangkumnya dalam posting blog.
Menurut BitOoda 14% penambangan atau mining sekarang berasal dari Amerika Serikat. Namun, perkiraan di China masih sulit untuk dikuatkan, dan angka 50% masih menjadi interpretasi saat ini.
Baca Artikel Lainnya: Algorand Naik 20% Setelah Masuk Coinbase
Perang Hash Akan Dimulai?
Selanjutnya, survei tersebut juga memberikan beberapa wawasan baru, seperti dampak banjir di China, atau musim “hidro” pada pendapatan penambang.
Selama enam bulan dalam setahun, penambang yang berlokasi di provinsi seperti Sichuan akan menjual lebih sedikit Bitcoin untuk mendanai pengeluaran selama sekitar setengah tahun.
“Kami menentang kebijaksanaan konvensional, yang menunjukkan bahwa harga listrik yang rendah mendorong pertumbuhan Hashrate selama musim banjir,” terang postingan blog.
“Dalam pandangan kami, banjir atau musim hidro menggeser kurva biaya turun selama 6 bulan dalam setahun, yang mengarah ke penjualan Bitcoin yang lebih rendah untuk mendanai biaya operasional karena para penambang mengakumulasi modal untuk mendanai pertumbuhan kapasitas.”
Menurut grafik, kenaikan harga rata-rata berfluktuasi di dalam dan di luar musim hidro, sementara pertumbuhan hase rate jaringan Bitcoin tetap stabil.
Para penambang harus berdamai dengan unsur-unsur yang ada di Sichuan dan di tempat lain, dengan beberapa tahun terakhir banyak laporan tentang penjualan atau penghapusan perangkat keras massal akibat banjir.
Beralih ke Amerika Serikat, agregator konten TFTC terus bullish di masa depan. “Melihat bahwa AS sudah mencapai 14% terkait hashrate merupakan hal yang luar biasa dan saya berharap angka itu terus meningkat secara signifikan,” tulis kontributor Marty Bent setelah merilis hasil surveinya.
Baca Artikel Lainnya: Twitter Para Tokoh Besar Diretas Scammer Bitcoin, Ternyata Ada Pesan Tersembunyinya
The post Tiongkok Kuasai 50% Penambangan Bitcoin Di dunia Sementara Amerika Hanya 14% appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar