Bitwala Jerman Meluncurkan Aplikasi Seluler Bank Bitcoin All-In-One

Bitwala Jerman Meluncurkan Aplikasi Seluler Bank Bitcoin All-In-One

Startup perbankan yang berbasis di Jerman, Bitwala, mengumumkan sebuah peluncuran aplikasi smartphone Bank Bitcoin di iOS dan Android. Pelanggan di lebih dari 30 negara Eropa sekarang dapat membuka rekening bank Jerman tersebut dengan integrasi dompet Bitcoin dan perdagangan Bitcoin.

Proses orientasi untuk pelanggan baru telah langsung diintegrasikan ke dalam aplikasi. Ini menggunakan fitur identifikasi video, dengan mana penduduk di seluruh Wilayah Ekonomi Eropa dapat memverifikasi dan membuka akun hanya dalam beberapa menit saja. CTO Bitwala Benjamin James menjelaskan:

“Setelah Anda memiliki akun, Anda dapat dengan mudah melakukan integrasi aktivitas perbankan harian Anda – baik dalam Bitcoin atau Euro – ke dalam kehidupan sehari-hari Anda.”

Akun ini dilengkapi dengan Mastercard debit gratis, dan setoran euro hingga € 100.000 ($ 110.100) ditanggung oleh skema jaminan setoran Jerman.

Integrasi dompet Bitcoin berfungsi seperti perbankan online konvensional. Dalam hal ini, ini berbeda dari akun di bursa cryptocurrency karena dapat digunakan untuk mengelola keuangan harian.

Pengguna dapat membeli dan menjual Bitcoin secara langsung dari rekening bank mereka. Dompet memiliki fungsi P2P untuk mentransfer Bitcoin ke teman dan keluarga, dan transaksi dapat disahkan menggunakan biometrik. Private Key dipegang oleh pelanggan itu sendiri.

CFO Bitwala, Christoph Iwaniez, berbicara mengenai keamanan akun:

“Dengan Bitwala, pesanan bitcoin Anda akan dipesan langsung di Blockchain melalui dompet multi-signature. Ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa meretas Bitwala sama sekali tidak berguna dan pelanggan kami sepenuhnya mengendalikan dompet Bitcoin mereka setiap saat.”

Gambar sampul dari Getty Image

The post Bitwala Jerman Meluncurkan Aplikasi Seluler Bank Bitcoin All-In-One appeared first on .

Blockchain Telegram Nantinya Akan Kompatibel Dengan Ethereum

Blockchain Telegram Nantinya Akan Kompatibel Dengan Ethereum

Proyek blockchain Telegram TON nantinya akan kompatibel dengan ethereum, menurut startup building tools teknologi untuk jaringan.

Telegram digadang-gadang akan merilis sebuah kode untuk menjalankan sebuah node pada Telegram Open Network (TON) tanggal 1 September 2019, para pengguna bisa melakukan uji coba proyek tersebut sebelum diluncurkan di mainnet proyek pada 31 Oktober 2019 nanti.

TON Labs, sebuah startup teknologi yang sedang dikembangkan oleh Telegram, sedang membangun sejumlah alat bagi para pengembang untuk membantu mereka dalam membangun aplikasi di jaringan TON. Salah satu alat ini adalah kompiler Soliditas, yang akan memungkinkan aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di ethereum juga bisa berjalan di jaringan TON, kata CEO dan mitra pengelola TON Labs Alexander Filatov.

Filatov mengatakan:

“Itu mungkin hal paling sulit yang kami bangun. Ini akan memungkinkan komunitas Ethereum maju untuk menarik semua yang mereka tulis untuk ethereum ke dalam TON.”

Kompiler ini telah diuji sejak Juli, katanya.

Seperti yang telah disebutkan, TON diperkirakan akan diluncurkan pada 31 Oktober 2019. Jika tidak, Telegram harus mengembalikan uang ke investornya, sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Testnet akan di rilis dan dilakukan pada hari minggu, 1 September 2019.

Filatov mengatakan rilis kode pada hari Minggu akan menjadi tahap yang paling penting dari peluncuran TON, dengan mengatakan:

“Kami memiliki waktu yang sangat sedikit dari rilis node dan peluncuran mainnet untuk melakukan pengujian, mengidentifikasi dan memperbaiki adanya bug dan kerentanan.”

Kode untuk light client akan dibagikan dengan investor awal tahun ini dan akan tersedia bagi masyarakat umum. Filatov mengatakan klien ini dapat digunakan pengguna untuk melakukan beberapa eksperimen dan kegiatan dengan beberapa fungsi dasar TON blockchain.

“Anda dapat bermain dengan GRAM [token network], menulis smart contract sederhana yang terhubung dengan node melalui light client [dan] membuat dompet,” kata Filatov.

Telegram berhasil mengumpulkan dana setidaknya $ 1,7 miliar dollar AS pada tahun 2018. Layanan pesan ini mengklaim bahwa mereka memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif.

The post Blockchain Telegram Nantinya Akan Kompatibel Dengan Ethereum appeared first on .

Mercedes-Benz Di China Bergabung Dan Bekerjasama Dengan PlatOn

Mercedes-Benz Di China Bergabung Dan Bekerjasama Dengan PlatOn

Perusahaan solusi Blockchain PlatOn telah menciptakan sebuah platform untuk menyimpan data dan menghitung harga mobil bekas di Beijing Mercedes-Benz Sales Service (BMBS).

Dilansir dari media besar Cointelegraph, Platform Residual Value Management Vehicle berbasis-blockchain PlatOn dapat menyimpan data statis dan dinamis, yang akan digunakan untuk secara otomatis menghitung nilai residu kendaraan yang terdaftar dari waktu ke waktu.

Selain itu, Platform Manajemen Residual Value Kendaraan dilaporkan akan terbuka untuk pasar mobil bekas, termasuk BMBS. Pihak lain termasuk dealer mobil 4s – dealer mobil resmi di Cina – serta perusahaan inspeksi kendaraan dan pemilik mobil bekas.

Plato CSO Ada Xiao menyoroti ukuran sektor mobil bekas di China, dengan alasan bahwa industri ini membutuhkan layanan pengumpulan dan pemantauan data yang lebih baik. Dia berkomentar:

“Dengan lebih dari 6,5 juta mobil bekas di China yang diperdagangkan pada paruh pertama tahun ini saja, kami berharap kolaborasi kami dengan BMBS akan menyoroti kebutuhan akan sistem pengumpulan data yang lebih canggih untuk secara akurat memantau nilai kendaraan yang terdiri dari pasar mobil bekas China yang besar”

Perusahaan induk Mercedes-Benz beralih dan menggunakan blockchain

Perusahaan induk Mercedes-Benz Daimler mengadakan sebuah kerjasama dengan startup solusi interface blockchain Riddle & Code pada bulan Juli. Riddle & Code membuat dompet mobil berbasis perangkat keras atau hardware, sesuai perjanjian. Dompet mobil itu dilaporkan memiliki banyak kasus penggunaan, termasuk mobil-sharing, kendaraan otonom, dan komunikasi real-time dari data lalu lintas yang aman dengan lingkungan kota yang cerdas.

Dompet dilaporkan memiliki fitur identitas yang berbasis blockchain pada mobil, yang dapat membuatnya lebih aman. CEO Riddle & Code Tom Fürstner menjelaskan

“Mobil otonom harus berperilaku konsisten untuk dipercaya. Mobil sudah menjadi perangkat komputasi. Identitas aman memastikan bahwa otoritas yang tepat telah menyetujui kode yang dieksekusi di dalam kendaraan dan kepercayaan data yang dipertukarkan. RIDDLE & CODE mengamankan ini dengan perangkat kriptografiknya dan menggunakan ledger untuk mengubah mobil menjadi pasar/marketplace masa depan.”

The post Mercedes-Benz Di China Bergabung Dan Bekerjasama Dengan PlatOn appeared first on .

Jumat, 30 Agustus 2019

Kabinet Jerman dan Bundesbank Melakukan Komunikasi Secara Tutup Mengenai Masalah CBDC

Kabinet Jerman dan Bundesbank Melakukan Komunikasi Secara Tutup Mengenai Masalah CBDC

Kabinet Jerman dan bank sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, bekerja sama dalam menangani masalah yang terkait dengan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Kesadaran akan situasi CBDC secara global

Badan parlemen federal Jerman (Bundestag) menerbitkan sebuah feedback resminya terhadap permintaan dari sekelompok parlementer Partai Free Democratic, yang meminta Kabinet untuk menanggapi enam pertanyaan terkait CBDC pada Juli 2019 lalu.

Di dalam dokumen tersebut, tertanggal 16 Agustus 2019, Kabinet menjawab semua pertanyaan kelompok, mengutip pada laporan utama dan survei, termasuk laporan di bulan Januari oleh Bank of International Settlements (BIS). Khususnya, ketika ditanya mengenai pengetahuan atau wawasannya tentang CBDC, Kabinet mengutip BIS, mengklaim bahwa 70% bank sentral global terlibat dalam pengerjaan CBDC, tetapi hanya dua yang memiliki rencana konkret untuk mengeluarkan mata uang digital bank sentral ini.

Status Proyek Mata Uang Digital Bank Sentral – CBDC: Belum Jelas

Kabinet menekankan bahwa Swedia adalah satu-satunya negara di Uni Eropa yang saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan CBDC. Namun, keputusan akhir tentang penerbitan CBDC masih belum diketahui, jelas Kabinet. Selain itu, ada beberapa rencana CBDC yang konkret di Uruguay, namun upaya uji coba yang tidak stabil menyebabkan ketidakpastian implementasi di masa depannya, jelas Kabinet.

Kabinet juga menguraikan beberapa situasi yang sama dengan bank sentral Cina, yang meluncurkan program penelitian mengenai masalah CBDC pada tahun 2014 tetapi masih mengalami ketidakjelasan tentang masalah tersebut. Kabinet juga mengutip bahwa proyek Petro (PTR) Venezuela, merujuk pada laporan Reuters tahun 2018 mengatakan bahwa belum ada transaksi menggunakan cryptocurrency nasional oil-backed kala itu bahkan sampai saat ini.

Pada Juli 2019, kepala Bundesbank Jens Weidmann menyatakan dukungannya terhadap proyek kripto Facebook.

Gambar sampul dari Shutterstock

The post Kabinet Jerman dan Bundesbank Melakukan Komunikasi Secara Tutup Mengenai Masalah CBDC appeared first on .

Pengguna ATM Bitcoin Kanada Sekarang Jadi Incaran Para Scammer

Pengguna ATM Bitcoin Kanada Sekarang Jadi Incaran Para Scammer

Seorang penipu di Winnipeg, Kanada, targetkan para pengguna ATM Bitcoin di kota tersebut dengan cara menempelkan sebuah poster di mesin ATM. Polisi mengeluarkan beberapa peringatan jika mengikuti instruksi pada poster tersebut akan menyebabkan hilangnya dana Bitcoin pengguna.

Walaupun mata uang digital seperti Bitcoin dikenal aman dan anti hack dan tidak bisa dicuri, langkah keamanan ini pada akhirnya terletak di tangan si pengguna itu sendiri, dan jika di pikir-pikir jenis penipuan berkedok poster yang berisi intruksi-intruksi ini memang terbukti bisa mengelabuhi para pengguna ATM.

Penipu dengan sengaja memasang pemberitahuan yang ditempel di mesin ATM. Pemberitahuan tersebut menjelaskan bahwa mesin ATM sedang di upgrade perangkat lunaknya. Oleh karena itu, pengguna tidak bisa melakukan penyetoran atau deposit koin yang mereka beli ke dompet mereka sendiri, tetapi penipu mengarahkan pengguna ATM untuk menggunakan kode QR yang telah mereka sediakan di pemberitahuan tersebut.

Poster-pemberitahuan sang penipu itu telah ditemukan di dua dari dua puluh mesin ATM Bitcoin di kota itu, sampai saat ini polisi mengatakan belum ada seorang pun yang mengaku menjadi korban model penipuan tersebut.

Kasus Penipuan Lain Yang Terkait Bitcoin Di Kanada

Di Fredericton, ibukota provinsi New Brunswick – Kanada, seorang pemilik restoran ditipu oleh seorang penipu yang menyamar sebagai karyawan perusahaan listrik setempat. Dia diberi tahu bahwa pembayaran tagihan terakhirnya belum diterima, dan dia harus menyetorkan sejumlah uang lewat ATM Bitcoin atau listrik ke restorannya akan diputus.

Setelah menyetorkan dana sebesar 1.000 CAD, si penipu memberitahukan kembali bahwa pembayarannya tersebut belum berhasil dan dia perlu menyetor dana sebesar 800 CAD lagi.

Selang beberapa saat kemudian polisi menerima serentetan panggilan dari beberapa restoran lokal terkait hal tersebut di atas. Seorang perwakilan dari perusahaan listrik terkait mengatakan bahwa mereka tidak pernah meminta pelanggannya untuk melakukan setoran uang tunai ke dalam ATM Bitcoin secara acak menggunakan sebuah ancaman pemutusan listrik.

Gambar sampul dari cryptocurrencynews

The post Pengguna ATM Bitcoin Kanada Sekarang Jadi Incaran Para Scammer appeared first on .

China Akan Rilis Mata Uang Digital: Tidak Perlu Rekening Bank Untuk Melakukan Transfer CBDC

China Akan Rilis Mata Uang Digital: Tidak Perlu Rekening Bank Untuk Melakukan Transfer CBDC

Binance Research, cabang penelitian dari platform Binance, melaporkan bahwa tidak perlu rekening bank untuk menggunakan mata uang digital bank sentral China (CBDC).

Binance Research membagikan hasil risetnya. Menurut laporan risetnya tersebut, CBDC China dapat ditransfer tanpa bank karena desainnya yang digabungkan secara longgar. Sebagaimana dijelaskan oleh para peneliti, desain yang digabungkan secara longgar tersebut mengacu pada sistem komponen yang tidak semuanya saling bergantung.

Hasilnya adalah bahwa pengguna dilaporkan akan dapat mentransfer CBDC ke satu sama lain tanpa memerlukan rekening bank. Tujuan dari desain ini adalah untuk memberikan tingkat anonimitas pengguna, mempromosikan tingkat turnover CBDC setara dengan uang tunai dan untuk meningkatkan sirkulasi dan internasionalisasi renminbi.

Laporan tersebut juga mengemukakan bahwa People’s Bank of China (PBoC) sedang mempertimbangkan untuk menggunakan smart contract dalam infrastruktur mereka, namun masih ragu-ragu untuk mengimplementasikan dan harus melalui “persyaratan moneter dasar” – sebuah istilah yang belum didefinisikan sampai saat ini.

Menurut laporan itu, PBoC prihatin bahwa jika mereka menerapkan smart contract yang menambah semacam nilai pada CBDC, tawarannya akan menjadi jaminan. Ini dapat mengurangi kegunaan aset digital dan menghambat tujuan PBoC untuk menginternasionalkan RMB.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, The Global Times mengklaim bahwa PBoC tidak memiliki rencana untuk merilis CBDC pada bulan November. PBoC menyebut bahwa rumor peluncuran mata uang digital dalam beberapa bulan mendatang adalah “spekulasi yang tidak benar.”

Namun menurut sumber anonim sebelumnya yang mengatakan kepada Forbes bahwa teknologi di balik CBDC sudah lengkap dan siap rilis pada 11 November mendatang.

Isu terkait mata uang digital China memang sudah marak beredar akhir-akhir ini, dengan kejelasan yang masih simpang siur kita harus bersabar dan menunggu apa yang akan terjadi kedepannya.

The post China Akan Rilis Mata Uang Digital: Tidak Perlu Rekening Bank Untuk Melakukan Transfer CBDC appeared first on .

Binance Luncurkan Platform Edukasi dan Kolaborasi Binance X

Binance Luncurkan Platform Edukasi dan Kolaborasi Binance X

Bursa Binance memperkenalkan sebuah proyek baru yang berfokus pada developer, yang disebut Binance X.

Bursa ini meluncurkan proyek yang bernama Binance X, yang bertujuan untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukan bagi pengembang blockchain untuk mendorong solusi baru pada proyek-proyek Binance, serta di seluruh ekosistem blockchain.

Platform Binance X dikabarkan akan mendukung pengembang dan inisiatif mereka dengan membantu dalam masalah edukasi dan kolaborasi di Binance dan menghubungkan mereka dengan program-program internal yang relevan yang membantu proyek berkembang pada berbagai tahap pertumbuhan. Program-program tersebut mencakup Inkubasi Binance Labs, Binance Launchpad, cabang investasi strategis perusahaan, M&A, serta Binance X Fellowship, sebuah program dengan lebih dari 40 proyek yang didukung oleh pengembang dan peneliti besar, termasuk Hammad Tariq dari GoBNB.

Secara khusus, platform baru ini akan memungkinkan pengembang untuk membuat solusi baru dalam sejumlah produk Binance, termasuk Binance Chain, API Binance.com, SDK Trust Wallet, dan platform donasi Binance Charity.

Pengembang atau developer sekarang dapat menemukan tautan ke semua sumber daya pengembang resmi dari setiap produk di Binance. Selain itu, Program Evangelist Binance X merekrut sukarelawan untuk melakukan pertemuan lokal bahkan di perguruan tinggi, reading group, lokakarya dan hackathon.

The post Binance Luncurkan Platform Edukasi dan Kolaborasi Binance X appeared first on .

Terra dan Mining Token Luna Terdaftar di Bursa Cryptocurrency KuCoin

Terra dan Mining Token Luna Terdaftar di Bursa Cryptocurrency KuCoin

30 Agustus 2019, Singapura – Terra SDT Stablecoin (SDT) dan token Luna (LUNA) mining terdaftar di pasar BTC dan USDT.

Terra, proyek yang membangun sistem pembayaran generasi berikutnya pada blockchain, hari ini mengumumkan bahwa stablecoin Terra SDT (SDT) dan token Luna (LUNA) mining keduanya akan terdaftar pada bursa cryptocurrency global KuCoin. Deposit sudah dibuka pada 28 Agustus 2019 kemarin, pukul 8:00 pagi UTC, dan perdagangan akan dimulai pada 10:00 pagi UTC dengan pair perdagangan LUNA/BTC, LUNA/USDT, dan SDT/USDT.

Terra adalah jaringan pembayaran blockchain yang ditenagai oleh dua token: Terra dan Luna. Pada intinya terletak pada Terra stablecoin algoritmik, yang mengacu pada keluarga cryptocurrency yang masing-masing dipatok pada mata uang utama dunia. Mata uang unggulan Terra, Terra SDT, dipatok ke SDR IMF dan berfungsi sebagai unit akun untuk protokol Terra. Terra didukung oleh token kedua yang disebut Luna, token mining yang tidak hanya menguatkan blockchain Terra, tetapi juga mendapatkan nilainya dari menerima biaya transaksi Terra.

Terra membuat pembayaran yang digerakkan oleh blockchain menjadi hal yang biasa dengan memberikan insentif kepada konsumen dan pedagang. Terra menawarkan biaya transaksi yang jauh lebih murah kepada pedagang dengan memotong biaya perantara yang tidak perlu, dan juga menawarkan diskon 5-10% setiap pembelian kepada pembeli yang didanai oleh pertumbuhan ekonomi stablecoin yang mendasarinya. Rencana Terra untuk menjadi stablecoin di tangan jutaan orang didorong oleh aliansi e-commerce yang terus tumbuh, yang mencakup raksasa Asia-Pasifik seperti TMON (e-commerce, Korea), Woowa (pengiriman makanan, Korea), Carousell ( C2C, Singapura), dan Tiki (e-commerce, Vietnam).

Michael Gan, CEO pada KuCoin, mengatakan:

“Sebagai Bursa Rakyat, KuCoin berkomitmen untuk memberdayakan proyek-proyek blockchain yang menjanjikan dan menyediakan berbagai aset digital untuk investor crypto. Jaringan pembayaran generasi berikutnya yang dikembangkan oleh Terra memiliki potensi untuk menumbuhkan ekonomi blockchain. Kami senang melihat proyek hebat ini bergabung dengan platform perdagangan kami dan kami sangat menghargai kontribusinya dalam mendorong adopsi cryptocurrency secara massal.”

“Sejak diluncurkan pada bulan Juni, volume transaksi Terra telah tumbuh dengan cepat, dengan jumlah pengguna yang sudah melebihi 400.000. Kami sangat senang bahwa bursa global seperti KuCoin mendaftarkan Terra dan Luna pada saat pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami berharap untuk terus menumbuhkan ekonomi Terra karena semakin banyak mitra e-commerce menawarkan Terra sebagai opsi pembayaran,” kata Daniel Shin, Salah satu Pendiri Terra.

Terra baru-baru ini mengumumkan mitra e-commerce baru seperti raksasa streaming musik Korea Bugs dan Sinsang Market, platform mode B2B terbesar di Korea. Baru-baru ini juga mengumumkan investasi dari HashKey Capital Hong Kong, LuneX Singapura, dan hedge fund AS, Ulysses Capital. Token penambangan Luna (LUNA) juga terdaftar di bursa cryptocurrency global Bitrue (BTC/XRP) dan Bittrex (BTC).

Tentang Terra:

Terra merancang mata uang digital stabil yang akan memberi daya pada jaringan pembayaran generasi berikutnya di blockchain. Terra bermitra dengan aliansi platform e-Commerce global yang terus tumbuh untuk membawa manfaat blockchain seperti biaya transaksi rendah untuk pedagang dan konsumen sehari-hari. Dengan menjembatani kesenjangan antara mata uang digital dan aplikasi dunia nyata, Terra bertujuan untuk berkembang menjadi platform terbuka untuk dApps keuangan inovatif dan menumbuhkan PDB riil ekonomi blockchain. Didirikan oleh tim pakar bisnis, keuangan, dan blockchain, Terra memiliki kantor di Singapura dan Korea. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://terra.money/.

Tentang KuCoin

KuCoin Exchange dibuka untuk perdagangan cryptocurrency pada bulan September 2017 dan menikmati pertumbuhan yang stabil hingga 2018. KuCoin Exchange menempatkan prioritas tinggi pada kualitas proyek yang terdaftar berdasarkan departemen penelitian yang terlatih yang menjelajahi industri blockchain untuk proyek-proyek berkualitas tinggi. KuCoin menyediakan layanan pertukaran bagi pengguna untuk melakukan transaksi aset digital secara aman dan efisien. Seiring waktu, KuCoin bertujuan untuk memberikan nilai tambah yang tahan lama bagi lebih dari lima juta pengguna terdaftar di lebih dari 100 negara. Pada bulan November 2018, ‘Pertukaran Rakyat’ secara resmi bermitra dengan IDG Capital dan Matrix Partners.

Untuk Informasi lebih lanjut, kunjungi situs web: https://terra.money/

Detail Kontak Media
Nama Kontak: Jing Cheung
Kontak Email: jing@kucoin.com

KuCoin adalah sumber konten ini. Mata uang virtual bukan legal tender, tidak didukung oleh pemerintah, saldo akun dan nilai tidak tunduk pada badan perlindungan konsumen. Cryptocurrency dan token sangat mudah berubah.

The post Terra dan Mining Token Luna Terdaftar di Bursa Cryptocurrency KuCoin appeared first on .

Kamis, 29 Agustus 2019

Bytom Tuan Rumah Konferensi Dev Global 2019 Yang Sukses Di San Francisco

Bytom Tuan Rumah Konferensi Dev Global 2019 Yang Sukses Di San Francisco

Siaran Pers Bitcoin: Bytom public blockchain telah berhasil mengadakan Konferensi Dev 2019 di San Francisco, dan memberikan hadiah dana sebesar $ 30.000 dollar AS (setara dengan 426.765.000 rupiah) kepada pemenang kompetisi.

29 Agustus, San FranciscoBytom DevCon 2019 berhasil diselenggarakan di Fort Mason, San Francisco, pada 24 Agustus 2019. Lebih dari 50 tim dari AS, Rusia, India, Belgia, Brasil, Nigeria dan China mendaftar untuk mengikuti kompetisi dev 2019 dan enam tim pemenang melakukan demo show di konferensi.

Tim paypaw dari Kanada, yang mengembangkan sistem pembayaran mikro BTM, berhasil menjadi pemenang pertama dan menerima hadiah sebesar $ 30.000 dollar AS (setara dengan 426.765.000 rupiah) dalam bentuk token BTM.

Ini adalah acara DevCon yang kedua bagi Bytom, acara pertama sudah diadakan di Cina tahun lalu. 2019 Bytom DevCon ini mengundang banyak pembicara di industri blockchain termasuk Darin Kotalik, Direktur ETC Labs; Naveed Ihsanullah, Kepala Teknik di Algorand; Nick White, Co-Founder of Harmony; Mo Dong, salah satu pendiri Celer Network; Daniel Yan, Mitra Pendiri Matrixport; Zera Alexander, VP of Engineering at Reserve dan lain sebagainya. Mereka membahas masalah mulai dari blockchain publik, investasi hingga aset digital.

Pembaruan pada Bytom dan Bystack

Dalam sambutan pembukaan, Duan Xinxing, Pendiri sekaligus CEO Bytom, menyebutkan alasan untuk meluncurkan Bytom. Duan ingin membuat aset digital internet untuk mendukung banyak aset dan ekonomi yang dapat diprogram. Duan juga membagikan rilis terbaru dari Bytom tentang Bystack, platform layanan blockchain dengan desain mainchain-sidechain.

Satu sidechain dibuat untuk layanan staking yang sudah memiliki 42 mitra sekarang. Mereka juga mencoba membuat lebih banyak toolkit yang disesuaikan dan memadukannya dalam kerangka Bystack untuk Aplikasi Perusahaan di sidechain.

Bytom VP of Engineering, James Zhu, telah menyatakan bahwa Bytom akan merilis roadmap Bystack dalam waktu dekat. Bytack akan meluncurkan pusat pengembang dan sistem ID yang terdesentralisasi. Sementara itu, Bystack akan melakukan iterasi dan merilis BBFT 2.0 dan Bytom 1.2. Open Federation Management Framework, Dapp Dev Framework, dan Decentralized Personal Credit Solution juga akan turut diluncurkan.

Presenter BBFT Wei Wang menggambarkan kinerja tinggi dari sidechain Bystack. Dengan menggunakan algoritma konsensus BBFT, TPS pada sidechain dapat mencapai 20 ribu, dan waktu konfirmasi untuk transaksi hanya membutuhkan 0,6 detik dengan kemungkinan fork sebesar 0,27%. Kombinasi PoW, DPoS, dan BBFT membantu Bystack memecahkan teori trilemma di blockchain.

MATPool CTO Lei Jin berpidato tentang Mining as a service (MaaS). Sebagai pool penambangan resmi Bytom, MATPool menyediakan layanan kustodian untuk para penambang dan akan mencari token yang paling menguntungkan secara otomatis. MaaS akan menghubungkan sisi permintaan dan sisi pasokan daya komputasi GPU, menyelesaikan isolasi sumber daya.

Wawasan Mengenai Industri Blockchain

Co-founder Celer Network Mo Dong mengatakan dalam pidatonya bahwa Celer ingin mempromosikan adopsi blockchain melalui game. Aplikasi seluler CelerX telah diluncurkan dan developer yang bahkan tidak memiliki pengalaman terkait pengembangan blockchain dapat menggunakan CelerX Gaming SDK untuk mengembangkan game HTML 5 dengan mudahnya.

Ada juga tiga diskusi panel yang berwawasan luas di konferensi. Dalam panel tentang tren dan tantangan blockchain publik, Darin Kotalik berpikir bahwa edukasi adalah salah satu tantangan terbesar karena orang perlu memiliki pemahaman dasar tentang blockchain.

Ketika berbicara tentang potensi adopsi massal di masa depan, Naveed Ihsanullah mengatakan bahwa itu akan terjadi ketika banyak produk yang digunakan tanpa teknologi blockchain yang mendasarinya perlu dikenali. Nick White menyatakan bahwa ia percaya bahwa game adalah titik awal yang baik untuk menarik lebih banyak pengguna dan masalah kepatuhan dalam game tidak seserius proyek DeFi.

Dalam panel yang membahas penciptaan nilai dalam industri aset digital, Manajer Pemasaran Anchain Steven Yang mengatakan bahwa banyak proyek harus terpusat secara bertahap karena persyaratan yang sesuai dengan KYC dan preferensi pengguna.

Direktur Bisnis Infstone, Sili Zhao berpikir bahwa pemahaman banyak orang tentang blockchain masih sangat terbatas dalam perbankan dan crypto saja dan orang dalam blockchain harus mengeksplorasi lebih banyak kasus penggunaan di bidang lain. Zera Alexander, VP of Engineering at Reserve, menunjukkan bahwa koin yang stabil akan booming di masa depan karena belum menemukan kasus penggunaan yang tepat sekarang meskipun dengan kapitalisasi pasar yang tinggi.

Dalam panel terakhir tentang investasi, Co-Founder Matrixport Daniel Yan berpikir bahwa Hong Kong dan Singapura adalah tempat terbaik di Asia untuk bisnis crypto. Namun, Will Wang, Direktur Investasi Ausvic Capital menunjukkan bahwa memilih lokasi harus mempertimbangkan bakat teknis tetapi pengalaman pengguna lebih penting daripada teknologi.

Cecilia Li, Direktur Investasi/Partnership OKcoin, mengatakan bahwa aset apa pun dapat ditokenisasi, tetapi kuncinya adalah apakah aset tersebut memiliki nilai dan permintaan intrinsik. TF Guo, Pendiri Taxa, memberikan beberapa saran kepada investor individu bahwa building dan holding (atau membangun dan menahan) lebih baik daripada berdagang/trading.

Pelajari lebih lanjut mengenai Bytomhttps://bytom.io/

Twitter –  https://twitter.com/Bytom_Official

Facebook –  https://www.facebook.com/bytomofficial/

Telegram –  https://t.me/BytomInternational

Reddithttps://www.reddit.com/r/BytomBlockchain/

Discordhttps://discordapp.com/invite/U3RSYr5

Medium –  https://medium.com/@cloudmoolah

Kontak Media

Nama Kontak: Yi Ren

Kontak Email: reny@bytom.io

Bytom adalah sumber konten ini. Mata uang virtual bukan legal tender, tidak didukung oleh pemerintah, saldo akun dan nilai tidak tunduk pada badan perlindungan konsumen. Cryptocurrency dan token sangat mudah berubah. Tidak ada jaminan nilai yang stabil.

The post Bytom Tuan Rumah Konferensi Dev Global 2019 Yang Sukses Di San Francisco appeared first on .

Upgrade Terbaru Dari Parity Untuk Memperbaiki Kerentanan Di Node Ethereum

Upgrade Terbaru Dari Parity Untuk Memperbaiki Kerentanan Di Node Ethereum

Perusahaan development perangkat lunak Blockchain Parity merilis pembaruan atau upgrade node perangkat lunak Ethereum (ETH) yang bertujuan untuk memperbaiki kerentanan.

Dalam sebuah posting blog, Parity mengumumkan rilis pembaruan untuk node perangkat lunak Ethereum yang akan memperbaiki kerentanan Remote Procedure Call (RPC). Menurut pengumuman tersebut, node yang menjalankan perangkat lunak Parity dengan RPC yang menghadap ke publik yang diaktifkan secara manual dapat mengalami crash dari jarak jauh dengan panggilan RPC yang dibuat secara khusus.

Tim curiga bahwa node dengan pelacakan yang diaktifkan secara manual juga mungkin rentan terhadap eksploitasi. Pengumuman tersebut juga menunjukkan bahwa tidak semua node yang menjalankan perangkat lunak perusahaan tersebut rentan:

“Ini berarti bahwa hanya pengaturan infrastruktur publik yang terbuka. Pengguna biasa yang belum mengubah pengaturan node ini tidak akan terpengaruh.”

Parity berharap sebagian besar node yang menjalankan perangkat lunaknya tidak terpengaruh, Parity juga merekomendasikan agar semua orang yang menjalankan node Parity Ethereum agar cepat memperbarui ke versi terbarunya ini. Perusahaan mengklaim telah menerima laporan bug kemarin sore, dari Scott Bigelow di startup blockchain Amberdata.

Parity menunda hard fork Ethereum yang direncanakan oleh developer inti Ethereum hingga 6 September.

The post Upgrade Terbaru Dari Parity Untuk Memperbaiki Kerentanan Di Node Ethereum appeared first on .

Operator telepon – Telecom China Rilis White Paper Ponsel 5G Bertenaga Blockchain

Operator telepon – Telecom China Rilis White Paper Ponsel 5G Bertenaga Blockchain

Operator telepon terbesar di China yaitu Telecom merilis sebuah laporan resmi tentang smartphone yang bertenaga blockchain di Era 5G.

Telecom memperkenalkan white paper di China International Intelligent Industry Expo pada 27 Agustus 2019 kemarin, menurut media lokal Sina.

Dalam dokumen tersebut, Telecom menunjukkan manfaat potensial dari penerapan teknologi blockchain pada ponsel, termasuk otomatisasi dan penelusuran transaksi. Menurut Sina, white paper Telecom mengatakan bahwa orang dapat menguasai aset digital mereka sendiri di era 5G, sementara “terlepas dari volume data, varietas data, dan dimensi data, aset data akan tumbuh secara geometris.”

Perusahaan tersebut dikabarkan juga telah melakukan analisis perkembangan adopsi blockchain dalam industri seluler, dan mengatakan bahwa tingkat adopsi saat ini masih terbilang rendah untuk tahap saat ini karena ponsel yang menggunakan blockchain masih belum di produksi secara massal jelasnya.

Namun, sebagian besar produsen ponsel blockchain telah menggunakan blockchain untuk berspekulasi di hotspot pasar daripada untuk membawa kekuatan sebenarnya dari teknologi ini ke industri, menurut Telecom. Pada gilirannya, ini akan mengakibatkan buruknya kinerja smartphone blockchain yang ada sejauh ini, kata perusahaan itu.

Proyek Telecom

Dikembangkan oleh Telecom China, ekosistem aplikasi blockchain yang dijelaskan dalam white paper bermaksud untuk memecahkan masalah besar dalam pengoperasian jaringan seluler, termasuk penipuan, pelecehan, kehilangan data, dan kejahatan terkait pencurian identitas. Selain itu, white paper juga menjelaskan mengenai proyek sistem manajemen aset digital blockchain berbasis kartu SIM.

Ide Telecom China ini dalam menggunakan blockchain adalah untuk mengelola proposal anti-pencurian dan anti-loss yang nantinya dapat digunakan untuk membuat daftar hitam atau blacklist yang terkait dengan IMEI dan mengenkripsinya melalui blockchain. Contoh kasus, ketika perangkat seluler masuk ke dalam daftar hitam, operator, pemasok smartphone, dan pengguna akhir dapat dengan segera mengidentifikasi dan menonaktifkan perangkat yang telah dicuri itu melalui teknologi tersebut, jelas Telecom.

Selain itu, white paper juga menunjukkan bahwa blockchain 5G memiliki lima skenario aplikasi utama yang melibatkan verifikasi identitas digital, aplikasi keuangan, aplikasi penelusuran supply chain, aplikasi peradilan dan industri pengiriman ekspres.

Kombinasi 5G dan blockchain berpotensi dalam lonjakan nilai ekonomi, karena kemampuan 5G untuk secara langsung membantu blockchain dengan meningkatkan partisipasi node dan desentralisasi, serta memungkinkan waktu blok yang lebih pendek, yang pada akhirnya dapat mendorong skalabilitas on-chain.

Gambar sampul dari caixinglobal

The post Operator telepon – Telecom China Rilis White Paper Ponsel 5G Bertenaga Blockchain appeared first on .

Otoritas Pajak Portugal Bebaskan Pajak Trading dan Pembayaran Terkait Bitcoin

Otoritas Pajak Portugal Bebaskan Pajak Trading dan Pembayaran Terkait Bitcoin

Otoritas Pajak Portugal mengklarifikasi bahwa perdagangan cryptocurrency dan pembayaran menggunakan cryptocurrency tidak akan dikenakan pajak sepeserpun di negara tersebut.

Menurut laporan dari Portugis Jornal de Negócios, Otoritas Pajak dan Bea Cukai Portugal telah mengkonfirmasi bahwa setiap transaksi atau pembayaran cryptocurrency tidak akan terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Lembaga tersebut memberikan klarifikasi kepada perusahaan tambang crypto lokal, dengan menerbitkan sebuah dokumen resmi. Dalam dokumen tersebut, otoritas menyatakan bahwa bursa crypto akan terbebas dari PPN, pengguna crypto tidak harus membayar pajak penghasilannya juga.

Gambar sampul dari Shutterstock

The post Otoritas Pajak Portugal Bebaskan Pajak Trading dan Pembayaran Terkait Bitcoin appeared first on .

Raksasa Perbankan AS – PNC Mulai Gunakan RippleNet Untuk Pembayaran Lintas Batasnya

Raksasa Perbankan AS – PNC Mulai Gunakan RippleNet Untuk Pembayaran Lintas Batasnya

PNC – salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, dengan nilai aset total yang hampir sebesar 5,67 quadrillion Rupiah (atau setara dengan $ 400 Milyar) – menjadi yang pertama dalam menggunakan jaringan blockchain RippleNet untuk pembayaran lintas batasnya.

Fintech Futures melaporkan bahwa PNC Treasury Management sekarang menawarkan sebuah solusi pembayaran lintas batas yang berbasis RippleNet kepada klien komersialnya:

“Kemampuan untuk menerima pembayaran dari buyer atau pembeli luar negeri terhadap faktur mereka secara instan, mengubah cara mereka dalam mengelola piutang global mereka dan memungkinkan mereka untuk mengelola modal kerja mereka dengan lebih baik.”

Sebelumnya, PNC juga pernah mengungkapkan rencananya untuk menggunakan RippleNet dan xCurrent pada bulan September 2018.

The post Raksasa Perbankan AS – PNC Mulai Gunakan RippleNet Untuk Pembayaran Lintas Batasnya appeared first on .

Bank Sentral China Tidak Akan Rilis Mata Uang Digital Cryptocurrency

Bank Sentral China Tidak Akan Rilis Mata Uang Digital Cryptocurrency

Global Times merupakan sebuah tabloid berbahasa Inggris nasional di China, di bawah naungan People’s Daily – surat kabar resmi Partai Komunis China (CPC). Pemimpin redaksinya, Hu Xijin, dianggap memiliki hubungan dekat dengan pihak berwenang Tiongkok dan diawasi ketat oleh para peserta pasar keuangan secara global.

Global Times mengklaim bahwa bank sentral China membantah laporan baru-baru ini tentang rencananya untuk meluncurkan sebuah cryptocurrency yang didukung oleh negara tersebut yang kabarnya akan rilis pada November ini.

Pada 28 Agustus, surat kabar tersebut memposting kabar terkait cryptocurrency bank sentral China melalui Twitter resminya:

“Menyangkal laporan media yang tengah beredar panas tentang peluncuran cryptocurrency yang didukung negara China dalam beberapa bulan mendatang, # Bank Sentral China menyebutnya sebagai sebuah spekulasi yang tidak benar.”

Menurut beberapa laporan yang muncul di bulan Agustus ini – baik resmi maupun non-resmi – telah mengungkapkan berbagai detail rencana People’s Bank of China (PBoC) untuk meluncurkan form legal tender digitalnya.

Karena berita dan kabar yang beredar saat ini masih simpang siur, maka kejelasan akan rilis mata uang digital milik pemerintah China masih belum jelas dan belum ada rilis resmi dari badan terkait.

Mungkin memang benar jika mereka sudah melakukan penelitian dan pengembangan terkait mata uang digital, namun untuk rencana kedepannya dan kejelasannya kita harus menunggu pernyataan resmi dari pihak terkait.

The post Bank Sentral China Tidak Akan Rilis Mata Uang Digital Cryptocurrency appeared first on .

Rabu, 28 Agustus 2019

Virus Crypto-Jacking Menginfeksi 850.000 Server, Peretas Berhasil Bawa Kabur Uang Jutaan Euro

Virus Crypto-Jacking Menginfeksi 850.000 Server, Peretas Berhasil Bawa Kabur Uang Jutaan Euro

Otoritas Perancis menutup botnet army yang bertanggung jawab atas ribuan komputer yang terkena crypto-jacking di 140 negara.

Kemarin, otoritas cybersecurity dari Perancis, yang dijuluki “cyber gendarmes,” mengumumkan penonaktifan botnet force 850.000 server yang sebagian besar beroperasi di Amerika Latin. Menurut laporan BBC, kepala botnet yang berada di Prancis menginokulasi komputer dengan perangkat lunak monero crypto-jacking.

Suatu bentuk malicious komputer yang berbahaya, crypto-jacking melibatkan penginstalasian perangkat lunak crypto secara diam-diam ke sebuah komputer. Komputer seseorang yang terinfeksi akan menguras biaya untuk listrik dan maintenance dan peretasnya akan mendapatkan keuntungan memperoleh crypto.

Virus ini pertama kali ditemukan oleh perusahaan swasta Avast.

Sementara ini jumlah komputer dan server yang terinfeksi sudah diketahui, namun jumlah kerugian dana yang dicuri belum diketahui sampai sekarang. Perkiraan resmi mencapai jutaan euro dan pelakunya belum di temukan.

Pihak Perancis masih melacak server peretas tersebut ke Île-de-France. Server tersebut telah beroperasi sejak 2016 yang lalu, memanfaatkan virus Retadup untuk crypto jack computer serta mencuri data pribadi dari rumah sakit Israel.

Selama enam bulan ke depan, pihak berwenang Perancis akan menutup server sambil memindahkan virus.

“Pada akhirnya, kami berhasil mendeteksi di mana command server-nya, menara kontrol jaringan komputer yang terinfeksi, ‘botnet,'” kata Jean-Dominique Nollet kepada France Inter Radio, kepala Center for Combating Digital Crime (C3N).

Nollet juga mengatakan, untuk melakukan reboot hack hampir semudah melakukan copy dan paste. “Kami tahu mereka dapat membuat ulang server hacker semacam ini kapan saja,” katanya. Hal ini masih menjadi kekhawatiran terbesar Nollet dan pihak cybersecurity Perancis.

The post Virus Crypto-Jacking Menginfeksi 850.000 Server, Peretas Berhasil Bawa Kabur Uang Jutaan Euro appeared first on .

Perusahaan Fintech Bermitra Dengan R3 Untuk Mengembangkan Platform Yang Sesuai Syariah

Perusahaan Fintech Bermitra Dengan R3 Untuk Mengembangkan Platform Yang Sesuai Syariah

Perusahaan fintech yang berbasis di Dubai-Wethaq telah menandatangani sebuah kemitraan strategis dengan perusahaan perangkat lunak R3, dalam rangka menciptakan platform untuk menerbitkan dan memperdagangkan surat berharga sukuk berdasarkan penawaran Corda R3.

Membangun Platform Sekuritas Islam

Platform Wethaq akan dibangun di atas platform blockchain dari perusahaan open source Corda R3, perusahaan tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk membangun sebuah Platform yang sesuai Syariah.

Menurut laporan Platform Wethaq dirancang untuk meningkatkan infrastruktur pasar untuk menerbitkan (issuing) dan memperdagangkan (trading) sekuritas sukuk yang pada akhirnya akan menjadi sebuah platform yang sesuai syariah. Sukuk sangat diatur dan menuntut banyak waktu untuk penerbitan. Wethaq berharap dapat mengotomatisasi dan merampingkan proses ini, serta mengontrol seluruh siklus hidup sukuk, sesuai laporan tersebut.

Sukuk merupakan jenis sertifikat keuangan yang mirip dengan obligasi yang sesuai dengan Hukum Syariah Islam. Sukuk berbeda dari obligasi tradisional dalam hal itu menunjukkan kepemilikan parsial dalam suatu aset, sedangkan obligasi adalah kewajiban utang (debt obligation). Karena sukuk berbagi risiko dengan aset pendukung, para pemegangnya tidak dijamin untuk menerima kembali investasi awal mereka.

CEO R3 David Rutter berbicara mengenai kemitraan ini, dengan mengatakan bahwa R3 percaya Corda dapat memodernisasi ekonomi di Saudi Arabia dan Timur Tengah pada umumnya. CEO Wethaq Mohammed Alsehli juga mengomentari kemitraan tersebut, membahas tujuan menyeluruh kedua perusahaan tersebut, dengan mengatakan:

“Fokus bersama kami adalah membangun infrastruktur keuangan kelas dunia di Arab Saudi, sejalan dengan Visi Kerajaan 2030, dan UEA, sesuai dengan agenda fintech ambisius mereka, sebelum kami memperluas ke seluruh Timur Tengah dan Asia Tenggara.”

The post Perusahaan Fintech Bermitra Dengan R3 Untuk Mengembangkan Platform Yang Sesuai Syariah appeared first on .

Klien Bakkt Bisa Melakukan Deposit Warehouse Pada Tanggal 6 September Nanti

Klien Bakkt Bisa Melakukan Deposit Warehouse Pada Tanggal 6 September Nanti

Klien Bakkt bisa mulai melakukan penyetoran atau deposit dana di Warehouse Bakkt untuk Bursa Berjangka Bitcoin yang akan mulai dibuka pada 6 September 2019 nanti.

Pada 28 Agustus, platform bursa crypto Bakkt mengumumkan lewat Twitter bahwa qualified custodiannya, Bakkt Warehouse, akan mulai menawarkan penyimpanan Bitcoin para pelanggannya pada awal September.

Penyimpanan Bitcoin akan dimulai beberapa minggu sebelum peluncuran platform bursa berjangka crypto harian dan bulanan di Amerika Serikat pada 23 September 2019.

Bakkt Warehouse, bagian dari Bakkt Trust Company, yang dibangun dan dikembangkan menggunakan perlindungan cyber dan keamanan fisik yang sama seperti New York Stock Exchange, yang juga dioperasikan oleh perusahaan induk Bakkt, Intercontinental Exchange.

Bursa berjangka Bakkt menjadi subjek yang sudah ditunggu-tunggu oleh komunitas crypto, Bakkt sebelumnya mengalami beberapa penundaan peluncuran platform Bursa Berjangka-nya karena masalah kepatuhan dan regulasi.

The post Klien Bakkt Bisa Melakukan Deposit Warehouse Pada Tanggal 6 September Nanti appeared first on .

Hard Fork Ethereum Delay Kembali, Implementasi EIP Di Jaringan Ethereum Harus Di Tinjau Kembali

Hard Fork Ethereum Delay Kembali, Implementasi EIP Di Jaringan Ethereum Harus Di Tinjau Kembali

Perusahaan infrastruktur blockchain yang menjalankan inti dari jaringan Ethereum – Parity, lakukan penundaan hard fork pada jaringan Ethereum.

Menurut pengembang inti Parity Wei Tang, Parity membutuhkan waktu selama dua minggu lagi sebelum melanjutkan langkahnya dalam memilih nomor blok untuk melakukan hard fork Ethereum-Istanbul. Tang mengatakan bahwa Parity akan melakukan hard fork pada 6 September 2019:

“Kami butuh waktu hingga 6 September untuk menyelesaikan implementasi. Bukannya kami memperlambat penerapan EIP tetapi saat ini kami kebetulan melakukan refactoring basis kode yang besar dan kami mungkin ingin menggabungkannya terlebih dahulu sebelum menggabungkan EIP Istanbul.”

Salah satu kesimpulan dari pertemuan dev core Ethereum yang terakhir bahwa nomor blok untuk hardfork akan terjadi setelah implementasi Parity selesai. Para dev memutuskan pada tanggal 6 September sebagai batas waktu bagi semua kelompok untuk mengimplementasikan Ethereum Improvement Proposal mereka, atau EIP. Selain itu, mereka memutuskan bahwa hardfork mainnet hanya akan terjadi setelah nomor blok testnet sudah dipilih, dan fork mainnet kemungkinan besar akan mengalami penundaan.

Selain itu Wei juga mengkhawatirkan masalah gas, Ia memperingatkan bahwa akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum melakukan hardfork. Menurut Wei, lebih baik memperbaiki masalah gas ini sebelum rilis hardfork di mainnet, karena akan lebih rumit lagi jika akan mengubah arah begitu fork sudah terjadi.

The post Hard Fork Ethereum Delay Kembali, Implementasi EIP Di Jaringan Ethereum Harus Di Tinjau Kembali appeared first on .

Selasa, 27 Agustus 2019

Lowongan Kerja 2019 Di Calibra Facebook, Silahkan Cek!

Lowongan Kerja 2019 Di Calibra Facebook, Silahkan Cek!

Dikabarkan bahwa Calibra – Facebook sedang membuka lowongan kerja 2019.

Calibra, dompet mata uang digital yang dibuat oleh Facebook, sedang memperkuat tim kepatuhan (compliance) untuk meyakinkan regulator AS dan regulator Eropa bahwa proyek Libra tidak akan menimbulkan ancaman hukum kedepannya. Calibra dikabarkan sedang melakukan perekrutan tim kepatuhan yang baru untuk mengelola perusahaan agar patuh dan taat hukum.

Calibra mencari seorang spesialis yang akan “memimpin identifikasi dan analisis persyaratan peraturan dan membuat kebijakan, prosedur, dan kontrol untuk memastikan Calibra sepenuhnya mematuhi semua persyaratan hukum.” Tulis postingan lowongan pekerjaan tersebut yang muncul di situs web karier Facebook semalam.

Kepala hukum akan bekerja dengan tim legal dan kebijakan dari Calibra, berinteraksi dengan mitra Facebook serta lembaga pemerintah dan regulator untuk memastikan produk sudah mematuhi persyaratan hukum.

Facebook juga mencari brainpower tambahan untuk menegakkan upaya kepatuhan hukum Calibra secara umum. Facebook juga mencari seorang pemimpin anti pencucian uang (BSA/AML), Facebook membutuhkan seorang eksekutif perbankan yang terampil agar dapat menjalankan kebijakan Calibra yang dirancang untuk mematuhi hukum dan peraturan terkait BSA/AML secara global.

Tidak hanya itu, Facebook juga membuka posisi lainnya untuk kepala kepatuhan (head of compliance) dan kepala bagian fraud (head of fraud). Situs web karier Facebook saat ini telah mengeluarkan list sebanyak 27 lowongan pekerjaan di Calibra saja, di antara 47 pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan blockchain Facebook.

Facebook juga memposting sejumlah lowongan pekerjaan untuk posisi data science atau ilmu data di Calibra, termasuk peneliti ekonomi.

Semua posisi baru ini nantinya bertujuan untuk membantu Facebook dalam memunculkan kepercayaan pada sistemnya terutama di proyek mata uang digitalnya – Libra.

The post Lowongan Kerja 2019 Di Calibra Facebook, Silahkan Cek! appeared first on .

Libra Facebook Buka Program Bounty Terbaru Untuk Umum

Libra Facebook Buka Program Bounty Terbaru Untuk Umum

Asosiasi Libra telah membuka program bounty bug secara publik/umum untuk mengatasi masalah keamanan sebelum dirilis pada tahun 2020.

Menurut postingan pengumuman di situs web Libra pada 27 Agustus 2019, postingan tersebut menekankan bahwa program bounty tersebut akan mempromosikan nilai-nilai penting Asosiasi Libra seperti “keterbukaan, transparansi, dan akses global,” dan memastikan minimalnya masalah keamanan sebelum rilis publik nanti.

Harapan Asosiasi Libra dalam membuka program bounty bug kepada publik akan mendorong “lebih banyak orang dengan beragam keterampilan dan latar belakang” untuk ikut berpartisipasi dalam menguji sistem keamanan blockchain Libra.

Postingan blog lainnya di situs web Libra yang diposting oleh Michael Engle, kepala developer ekosistem di Asosiasi Libra, mengatakan bahwa para peserta bounty nantinya bisa memperoleh hadiah hingga $ 10.000 dollar AS jika mampu menemukan bug keamanan. Engle mengatakan:

“Kami ingin membantu tim peneliti kami untuk menemukan masalah bug keamanan pada Blockchain Libra yang masih dalam tahap testnet dan belum ada uang riil yang beredar di fase ini.”

Yang perlu diperhatikan, bahwa pengumuman resmi Libra mengenai program bug bounty tidak menyebutkan Facebook sama sekali, organisasi yang dipandang sebagai ujung tombak Asosiasi Libra.

David Marcus juga meyakinkan publik bahwa “Facebook hanya menjadi anggota di Asosiasi Libra.”

Regulasi dan keamanan adalah kendala utama Libra Facebook untuk meluncurkan mata uang digital barunya tersebut. Dan akhir-akhir ini Libra diketahui sedang berjuang keras untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan cara meluncurkan program bug bounty ini ke publik.

The post Libra Facebook Buka Program Bounty Terbaru Untuk Umum appeared first on .

Button Wallet Milik TON Siap Luncurkan Testnet Perdagangan Untuk Para Pengguna Telegram

Button Wallet Milik TON Siap Luncurkan Testnet Perdagangan Untuk Para Pengguna Telegram

Penyedia layanan dompet non-kustodian dan multi-cryptocurrency, Button Wallet meluncurkan free testing service di Telegram Open Network (TON) dalam upaya untuk mendorong adopsi crypto di 300 juta pengguna Telegram.

Aplikasi klien tersebut akan menawarkan hadiah testnet sebesar 6.6 token gram secara gratis (gram adalah mata uang asli/token dari platform blockchain TON-Telegram) bagi pengguna yang mengaktifkan dompetnya, menurut laporan Forbes pada 26 Agustus 2019.

Alex Safonov – pendiri dan CEO Button Wallet milik TON – mengatakan bahwa giveaway token gram tersebut bertujuan untuk mendorong sebuah adopsi dengan memberi pengguna pengalaman praktis dalam bertransaksi aset digital tanpa menghadapi risiko terlebih dahulu. Dia berkata:

“Kendala terbesar bagi banyak mata uang Crypto adalah pada adopsi massal dan apa yang sedang kami buat ini akan membantu orang-orang nyaman berdagang menggunakan cryptocurrency tanpa menggunakan uang sungguhan.”

Ditambah lagi, ia menegaskan bahwa tanpa pengalaman yang konkret dalam menggunakan layanan transaksi cryptocurrency, adopsi akan mengalami kelambatan bahkan gagal.

Chief operating officer Button Wallet, Rachel McCrary juga mengklaim bahwa “ada ketakutan umum di sekitar crypto yang mencegah beberapa orang untuk menjadi pengguna baru.”

Masalah Privasi Yang Masih Menjadi Kendala

Menurut laporan dari Forbes, muncul sebuah bug teknis pada Telegram yang nantinya mengarah ke kebocoran nomor telepon dalam obrolan pesan group Telegram.

Tidak hanya telegram yang masih terkendala masalah privasi data pengguna. Facebook juga mengalami masalah terkait privasi data penggunanya yang kini sedang panas diperdebatkan di kalangan kongres AS.

The post Button Wallet Milik TON Siap Luncurkan Testnet Perdagangan Untuk Para Pengguna Telegram appeared first on .

Apa itu Ethereum? Pengertian Lengkap Ethereum Bagi Para Pemula

Apa itu Ethereum? Pengertian Lengkap Ethereum Bagi Para Pemula

Apa itu Ethereum? Apakah Ethereum sama dengan Bitcoin? Oke tanpa bertele-tele dan untuk lebih singkatnya mari kita pahami Ethereum secara mendalam mulai dari sini. Penting untuk mempelajari sifat inti dari Ethereum dan karakteristiknya.

Ethereum adalah sistem terdesentralisasi, yang berarti tidak dikendalikan oleh entitas pengatur tunggal manapun.

Ethereum, yang merupakan sistem terdesentralisasi, sepenuhnya otonom dan tidak dikendalikan oleh siapa pun. Ethereum tidak memiliki titik pusat kegagalan, karena dijalankan dari ribuan komputer secara sukarela di seluruh dunia, yang berarti tidak bisa offline atau mati. Selain itu, informasi pribadi pengguna akan tetap aman di komputer mereka sendiri, sementara konten, seperti aplikasi, video, dll., tetap berada dalam kendali penuh dari penciptanya tanpa harus mematuhi peraturan yang diberlakukan oleh layanan hosting seperti App Store dan YouTube.

Penting untuk dipahami bahwa Ethereum dan Bitcoin adalah beda. Ethereum dan Bitcoin adalah dua proyek yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang ditujukan untuk sistem transfer uang, dibangun dan didukung oleh teknologi ledger publik terdistribusi yang disebut Blockchain.

Ethereum mengambil teknologi di belakang Bitcoin yaitu blockchain dan secara substansial memperluas kemampuan blockchain. Termasuk memperluas jaringannya, dengan browser Internet sendiri, bahasa koding, dan sistem pembayaran. Yang paling penting, mampu memfasilitasi pengguna untuk membuat aplikasi terdesentralisasi di Blockchain Ethereum.

Aplikasi-aplikasi tersebut dapat sepenuhnya merupakan ide-ide baru atau pengerjaan ulang desentralisasi dari konsep yang sudah ada. Pada dasarnya Ethereum mampu menghilangkan perantara dan semua biaya yang terkait dengan keterlibatan pihak ketiga.

Singkatnya, Ethereum adalah platform publik perangkat lunak terdistribusi open-source berbasis Blockchain yang memfasilitasi pengembang atau developer untuk membangun dan menggunakan aplikasi terdesentralisasi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ethereum adalah sistem desentralisasi, yang berarti menggunakan pendekatan peer-to-peer. Setiap interaksi tunggal yang terjadi tidak melibatkan otoritas pengendali dan pihak ketiga, hanya pihak yang bersangkutan saja.

Seluruh sistem Ethereum didukung oleh sistem global yang disebut ‘node’. Node merupakan sukarelawan yang mengunduh seluruh Blockchain Ethereum ke desktop mereka dan sepenuhnya menegakkan semua aturan konsensus sistem, menjaga jaringan tetap jujur, adil dan akan menerima hadiah sebagai imbalannya.

Aturan-aturan konsensus tersebut, serta banyaknya aspek lainnya dari jaringan, ditentukan oleh ‘smart contract.’ Smart Contract dirancang untuk secara otomatis melakukan transaksi dan tindakan spesifik lainnya dalam jaringan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kedua pihak sudah diprogram di dalam smart contract. Lengkapnya persyaratan ini kemudian memicu transaksi atau tindakan spesifik lainnya. Banyak orang percaya bahwa smart contract adalah masa depan dan pada akhirnya akan menggantikan semua jenis perjanjian kontrak lainnya, karena penerapan smart contract akan memberikan keamanan yang lebih unggul daripada hukum kontrak tradisional yang ada, mengurangi biaya transaksi terkait dengan kontrak dan membangun kepercayaan di antara dua pihak.

Selain itu, sistem ini juga menyediakan penggunanya Ethereum Virtual Machine (EVM), yang pada dasarnya berfungsi sebagai lingkungan runtime untuk smart contract berdasarkan Ethereum. Ini memberi pengguna keamanan untuk mengeksekusi untrusted kode sambil memastikan bahwa program tidak saling mengganggu. EVM sepenuhnya terisolasi dari jaringan Ethereum utama, yang membuatnya menjadi sandbox-tool yang sempurna untuk menguji dan meningkatkan smart contract.

Platform Ethereum ini juga menyediakan token cryptocurrency yang disebut ‘Ether.’

The post Apa itu Ethereum? Pengertian Lengkap Ethereum Bagi Para Pemula appeared first on .

Bitcoin Terbagi Menjadi 2 Bagian Menurut Kegunaannya – Kata CEO Luno

Bitcoin Terbagi Menjadi 2 Bagian Menurut Kegunaannya – Kata CEO Luno

Marcus Swanepoel, seorang CEO dari Bursa Cryptocurrency Luno, mengatakan bahwa Bitcoin terbagi menjadi 2 bagian menurut penggunaannya yaitu sebagai instrumen untuk berinvestasi – berspekulasi serta untuk bertransaksi.

Swanepoel mengatakan selama sesi wawancara dengan CNBC pada tanggal 26 Agustus 2019, hanya sebagian kecil saja dari para penggunanya yang membeli Bitcoin untuk tujuan transaksi. Sisanya, hampir sebagian besar adalah investor atau spekulan.

“Sekitar 90% Bitcoin masuk ke dalam kategori spekulasi – investasi slash, orang-orang disini memiliki pandangan investasi jangka panjang pada Bitcoin serta Bitcoin akan diperdagangkan untuk mencari keuntungan. Sisanya sekitar 10% Bitcoin menjadi sebuah alat transaksi.”

Swanepoel juga mengatakan bahwa – ketika kita mengelola sebuah portofolio investasi – “jangan lupa untuk memasukkan sedikit uang ke dalam investasi cryptocurrency.” Alasan yang dia berikan adalah, ketika sebuah investasi memiliki risiko tinggi, maka investasi tersebut mempunyai potensi pengembaliannya sangat tinggi pula.

Bitcoin memang terkenal dengan resiko investasinya yang sangat besar karena pengaruh volatilitas harganya, namun Bitcoin juga sudah lama menyandang gelar emas digital dan aset safe-haven.

Dan baru-baru ini para analis juga meneliti pola pergerakan harga Bitcoin yang semakin lama semakin mirip dengan pola fraktal emas.


The post Bitcoin Terbagi Menjadi 2 Bagian Menurut Kegunaannya – Kata CEO Luno appeared first on .

Senin, 26 Agustus 2019

Regulator Keuangan Swiss Beri Lisensi Pada Bank Crypto

Regulator Keuangan Swiss Beri Lisensi Pada Bank Crypto

Regulator Keuangan atau Financial Market Supervisory Authority (FINMA) negara Swiss dilaporkan telah memberikan dua buah lisensi perbankan dan dealer sekuritas kepada bank crypto (bank yang berfokus pada crypto).

Dua perusahaan Swiss yang mengkhususkan diri dalam crypto, Seba Crypto AG dan Sygnum telah menerima lisensi perbankan dan lisensi dealer sekuritas.

Dengan lisensi tersebut, Seba secara resmi dapat meluncurkan sebuah platform perdagangan baru di awal Oktober 2019. Rencana Seba lainnya yaitu pembentukan platform aset digital untuk pedagang atau trader profesional, perusahaan dan klien institusional, serta penyimpanan kustodian dan manajemen aset.

Sementara itu di pihak Sygnum – lisensi tersebut memungkinkannya untuk membawa penawaran aset digitalnya ke pasar, yang mencakup platform kustodian dan likuiditas terintegrasi untuk mata uang digital utama termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan token Franc Swiss digital.

Berita ini muncul setelah FINMA merilis berita mengenai persyaratan peraturan untuk pembayaran yang berbasis blockchain. Panduan persyaratan peraturan ini menargetkan penyedia layanan blockchain termasuk bursa, layanan penyedia dompet dan platform perdagangan.

FINMA menekankan bahwa bisnis di sektor blockchain harus tunduk pada Anti-Money Laundering and Know Your Customer setempat.

Gambar sampul dari https://steemit.com/

The post Regulator Keuangan Swiss Beri Lisensi Pada Bank Crypto appeared first on .

Bursa Efek Australia Pastikan Akan Menggunakan Blockchain Pada Tahun 2021

Bursa Efek Australia Pastikan Akan Menggunakan Blockchain Pada Tahun 2021

Pengembangan Penggunaan Blockchain Pada Bursa Efek

Bursa efek dari Australia, Australian Securities Exchange (ASX) telah membuat kerjasama untuk menerapkan teknologi blockchain pada sistem registrasi, sistem penyelesaian dan kliring (CHESS) pada tahun 2021 nanti.

ASX mengkonfirmasi akan mengganti CHESS pada tahun 2021, menyusul perjanjian baru dengan perusahaan teknologi yang terdaftar di NYSE, VMware dan Digital Asset Holding (DA), menurut siaran pers yang diterbitkan pada 26 Agustus 2019.

Menurut laporan tersebut, ASX telah menandatangani nota persetujuan pihak ketiga (MoU) dengan sebuah perusahaan untuk berkolaborasi pada proyek-proyek blockchain di Australia dan Selandia Baru serta untuk bersama-sama mengembangkan aplikasi untuk menggantikan sistem kliring dan settlement ekuitasnya.

MoU tersebut juga sudah mencakup dukungan bahasa pemrograman smart contract open-source yang disebut DAML. Dikembangkan oleh DA, sebuah perusahaan dimana ASX memiliki saham kepemilikan disana, DAML digunakan untuk membangun aplikasi terdistribusi.

Rencana ASX untuk mengganti CHESS dengan blockchain sudah pernah disinggung di tahun 2017, tujuannya agar CHESS menjadi lebih efisiensi jika didukung oleh teknologi blockchain seperti transaksi yang lebih cepat, keamanan yang lebih baik, dan pengurangan biaya.

Awalnya mereka berencana untuk menggunakan sistem blockchain pada tahun 2020 tetapi diundur karena masalah implementasi blockchain yang harus membutuhkan lebih banyak waktu untuk masalah pengembangan dan pengujian pengguna terlebih dahulu.

Peter Hiom, Deputi CEO ASX, mengatakan bahwa kemitraan baru ini menegaskan keyakinan perusahaan akan potensi teknologi ledger terdistribusi karena mereka tetap berada di jalur yang tepat untuk mengganti sistem CHESS pada bulan Maret-April 2021 nanti.

The post Bursa Efek Australia Pastikan Akan Menggunakan Blockchain Pada Tahun 2021 appeared first on .

Minggu, 25 Agustus 2019

Kongres Amerika Serikat Akan Terus Tinjau Proyek Libra Facebook

Kongres Amerika Serikat Akan Terus Tinjau Proyek Libra Facebook

Ketua Komite Layanan Keuangan AS mengatakan bahwa beberapa pihak dari Kongres Amerika Serikat akan terus mengikuti perkembangan mata uang digital proyek cryptocurrency dari Facebook, Libra.

Anggota Kongres Amerika Serikat Maxine Waters (D-CA) merilis sebuah pernyataan di tanggal 23 Agustus 2019 – yang mencantumkan jadwal untuk melanjutkan sidang terkait proyek Libra serta perangkat lunak dari dompet digital yang dikembangkan oleh Calibra, Anak perusahaan Facebook.

Maxine Waters pertama kali yang menyuarakan untuk melakukan regulasi secara ketat untuk raksasa media sosial Facebook sebelum masuk ke ruang aset digital.

Sebelumnya di bulan Juni, Waters menetapkan moratorium dan melakukan pemeriksaan kongres terhadap proyek Libra, hanya selang dua hari setelah Asosiasi Libra (sebuah konsorsium 28 perusahaan, non-profit, dan badan pengawas yang mengawasi pengembangan dan pelepasan proyek Libra) membuat sebuah pengumuman terkait proyek Libra yang akan go-publik.

Kemudian di bulan Juli, ia beserta anggota-anggota kongres AS lainnya melanjutkan penyelidikan terhadap proyek Libra dari Facebook, yang saat itu Facebook di wakili oleh David Marcus (David Marcus menjabat sebagai kepala dompet kripto Facebook Calibra).

Dari semua pertanyaan yang di ajukan oleh anggota kongres Amerika Serikat, Marcus mengatakan bahwa Libra akan memenuhi semua kualifikasi peraturan yang diperlukan di negara-negara dimana Libra akan beroperasi.

The post Kongres Amerika Serikat Akan Terus Tinjau Proyek Libra Facebook appeared first on .

Waspada! Modus Penipuan Cryptocurrency Terbaru 2019

Waspada! Modus Penipuan Cryptocurrency Terbaru 2019

Dari Regulator sekuritas Thailand, mereka telah memperingatkan publik tentang adanya sebuah entitas penipuan yang menyamar sebagai perusahaan perdagangan mata uang digital legal yang beroperasi di luar negeri.

Kerugian Yang Di Alami Investor Belum Diketahui Jumlahnya

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand telah menemukan sebuah modus penipuan cryptocurrency terbaru, menurut Bangkok Post – 25 Agustus 2019.

Regulator telah mengidentifikasi beberapa perusahaan penipuan yang terlibat dalam kasus ini, termasuk entitas penipuan yang bernama FX Trading Corporation, yang tidak memiliki wewenang untuk melakukan perdagangan mata uang digital. SEC juga menyatakan bahwa jumlah kerugian yang disebabkan oleh penipuan ini masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini.

Departemen Investigasi Khusus SEC Thailand mengklaim bahwa SEC Thailand hanya memberi wewenang pada tiga perusahaan untuk mengoperasikan bisnis terkait aset digital di Thailand dan menyetujui satu perusahaan sebagai broker atau dealer crypto.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan Thailand mengeluarkan empat lisensi bisnis aset digital pada Januari 2019, dan menyetujui layanan terkait crypto yaitu Bitcoin Exchange Co., Ltd., Bitkub Online Co., Ltd. dan Satang Corporation, serta perusahaan pialang atau broker cryptocurrency – Coins TH Co., Ltd.

Menurut juru bicara dari pihak SEC, bahwa pihak berwenang Thailand membutuhkan kerja sama dari mitra asing untuk menyelidiki kasus penipuan ini di negara tersebut.

Tidak hanya di Thailand, Kementerian Keuangan Arab Saudi juga sebelumnya mengeluarkan sebuah peringatan terhadap scammers atau penipuan cryptocurrency yang menggunakan simbol negara Kerajaan untuk mempromosikan sebuah token yang mengklaim bahwa proyek cryptocurrency tersebut adalah proyek resmi dari pemerintah Arab Saudi.

The post Waspada! Modus Penipuan Cryptocurrency Terbaru 2019 appeared first on .

Waves DEX Sekarang Dukung Token ERC-20 Milik Ethereum

Waves DEX Sekarang Dukung Token ERC-20 Milik Ethereum

Platform Blockchain Waves yaitu bursa Waves DEX sekarang dukung token ERC-20 milik Ethereum. Token standar ERC-20 yang berbasis Ethereum nantinya dapat di perjual-belikan di bursa Waves DEX.

Platform Waves mengumumkan bahwa Waves DEX akan mendukung token ERC-20 yang berbasis Ethereum dengan segera. Baru-baru ini, tim Waves juga telah meluncurkan sebuah gateway baru dengan dukungan token Vostok dan Ergo.

Tim Waves berharap bahwa fitur baru ini nantinya akan memiliki dampak positif dan akan menarik para pedagang serta aset baru ke platform Waves DEX.

“Sebentar lagi, Anda dapat melihat pair perdagangan yang baru dengan token ERC-20. Tahun lalu, kami melakukan pemungutan suara untuk melakukan listing token ERC-20. Bancor (BNT) telah memenangkan pemungutan suara tersebut dan menjadi kandidat pertama untuk masuk di Waves DEX. Jadi, setelah kami berhasil. […] Aset berikutnya yang akan ditambahkan melalui gateway adalah ETH (Ethereum). Kemudian, kami juga akan menambahkan dukungan BTC. Yang akan kami jadwalkan di bulan September nanti.”

Menurut data Coinmarketcap, koin Waves saat ini diperdagangkan pada harga $ 1,28 dollar AS. Saat ini Waves menduduki peringkat ke-47 berdasarkan kapitalisasi pasar.

Ini akan menjadi perkembangan dan kemajuan besar untuk Waves DEX, dari sini kita tahu bahwa Waves belum mati dan masih terus mencari sebuah terobosan baru untuk bertahan dan berkembang di ruang Kripto.

Mari kita tunggu acara ini di bulan September tahun 2019 ini, dan apa yang akan terjadi dengan Waves DEX!!

Gambar sampul dari blog.wavesplatform.com

The post Waves DEX Sekarang Dukung Token ERC-20 Milik Ethereum appeared first on .

Sabtu, 24 Agustus 2019

TenBillion Coin Mengumumkan 3 Kerjasama Dan 3 IEO Listing, 28 Agustus

TenBillion Coin Mengumumkan 3 Kerjasama Dan 3 IEO Listing, 28 Agustus

Siaran Pers Bitcoin: TenBillion Coin mengumumkan peluncuran 3 kerjasama dan IEO-nya di 3 bursa besar pada 28 Agustus 2019

24 Agustus 2019, Nantong, China – Dalam sebulan terakhir ini, selain menandatangani dua kerjasama institusi RMB multijuta ke dalam Blockchain TenBillion Coin, yaitu Institute of Southeast Guizhou Province Hospital – Tumor Immunotherapy Research Base dan XiaYi ShengTai YingRan Technology Industrial Park, TenBillion juga telah menandatangani mitra RMB multi-miliar ketiga mereka, yaitu NanTong Wonder Petro-Chemical Engineering Company!

Dalam 20 tahun terakhir, Wonder telah meninggalkan jejak kakinya di Cina, Asia, Eropa, Afrika, dan wilayah lain di dunia dengan klien terkenal seperti Shell, BP, DuPont, Dow, ExxonMobil, dan SinoPec, dan beberapa nama terkenal lainnya. Dan ini baru permulaan saja. Karena serangkaian kesuksesan saat ini di TenBillion, ada banyak perusahaan lain di dalam dan di luar China yang mengalahkan mereka untuk bekerja sama dengan mereka dan menjadi bagian dari rantai monumental perusahaan mapan dan berprestasi ini di seluruh industri dan di seluruh dunia.

Sebuah Tim Dengan Penempatan Yang Baik

Ini sebagian karena kelompok manajemen inti perusahaan yang luar biasa dan tim penasihat. Hu Yong adalah seorang pengacara, seorang CPA, ahli ekonomi, dan ahli sekuritas keuangan. Zhang YuLin memiliki pengalaman praktis yang kaya dalam audit keuangan untuk listing di Dewan Ketiga Tiongkok yang baru (yang berspesialisasi dalam penawaran perusahaan berbasis blockchain, IPO, dan penerbitan obligasi korporasi.

Ming ZeFei memiliki 38 tahun pengalaman dalam pekerjaan ekonomi dan keuangan bisnis, sudah akrab dengan peraturan dan sistem keuangan dan pajak nasional, dan memiliki kemampuan manajemen ekonomi dan keuangan yang komprehensif. Selain itu, ia juga memiliki 14 tahun pengalaman kerja di Shanghai PuDong Development Bank, yang telah menjabat sebagai manajer bank, akrab dengan proses kredit bank dan risk appetite, dan memiliki kemampuan pendanaan yang kuat.

Pengumuman IEO

Dengan itu, TenBillion juga ingin mengumumkan triple-platform IEO mereka yang akan dimulai pada tanggal 28 Agustus 2018!! Mereka ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra mereka LA Token, P2PB2B, dan VinDax yang berbasis di Vietnam karena telah bekerja sama dengan mereka dan mendukung ambisi proyek mereka untuk menjangkau khalayak global.

Di antara ketiga platform tersebut, total akan memiliki jatah 6 miliar token saja – empat miliar akan tersedia di LA Token, satu miliar akan tersedia melalui P2PB2B, dan satu miliar akan tersedia di VinDax. Setiap token dapat diperoleh dengan harga ICO $ 0,005. Ini adalah acara yang menyenangkan dan kesempatan yang benar-benar unik untuk masuk di salah satu Blockchain paling kuat di dunia.

Tidak ada Blockchain lain yang memanfaatkan kapasitas produktif perusahaan-perusahaan Cina berskala besar dan perlahan tapi pasti bergerak untuk menggabungkan kekuatan dan sejarah perusahaan-perusahaan berukuran sama di luar negeri dan di seluruh dunia. Ikuti media sosial mereka untuk mendapatkan pembaruan info dan untuk mengambil keuntungan dari kampanye AirDrop yang sedang berlangsung selagi Anda masih bisa.

Cukup cari ‘TenBillion Coin’ di Google atau di mesin pencari pilihan Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara berpartisipasi dan menerima koin gratis Anda. TenBillion melanjutkan jalan menuju masa depan membawa Blockchain ke industri dunia dan mengundang Anda semua untuk ikut!!

Tentang TenBillion Coin

Didirikan pada 2019, Ten Billion Coin adalah pembuat Blockchain Cina pertama yang khusus meluncurkan masa depan digital perusahaan yang ada ke dalam Blockchain. Misi perusahaan adalah membawa Blockchain ke internet: Membuat Semua Orang Online!!

Untuk informasi lebih lanjut atau detail tambahan, silakan hubungi Ten Billion Coin atau visit the website
Facebook: https://www.facebook.com/TenBillionCoinYBY/
Twitter: https://twitter.com/tenbillioncoin/
Telegram: https://t.me/tenbillioncoin
TenBillion di Instagram: https://www.instagram.com/tenbillioncoin/
YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCypVzXvE3AZYZ7BPjyTVRpg

Detail Kontak Media
Nama Kontak: Zhong QiQi
Kontak Email: contact@tenbillion.network

Ten Billion Coin adalah sumber konten ini. Mata uang virtual bukan legal tender, tidak didukung oleh pemerintah, saldo akun dan nilai tidak tunduk pada badan perlindungan konsumen. Cryptocurrency dan token sangat mudah berubah. Tidak ada jaminan nilai yang stabil.

The post TenBillion Coin Mengumumkan 3 Kerjasama Dan 3 IEO Listing, 28 Agustus appeared first on .

Kamis, 22 Agustus 2019

Bank Sentral Rwanda Lakukan Penelitian Serta Akan Merilis Mata Uang Digital

Bank Sentral Rwanda Lakukan Penelitian Serta Akan Merilis Mata Uang Digital

Bank sentral Rwanda saat ini sedang melakukan pengembangan dan penerbitan mata uang digitalnya sendiri.

National Bank of Rwanda (NBR) sedang mencari kegiatan penelitian lain yang dilakukan oleh bank sentral mengenai topik ini, khususnya Royal Bank of Canada, De Nederlandsche Bank (DNB), dan Otoritas Moneter Singapura, menurut laporan dari BNN Bloomberg.

Direktur Jenderal Stabilitas Keuangan Peace Masozera Uwase mengatakan bahwa masalah konversi berada di garis depan pikiran bank sentral.

“Masih ada kekhawatiran tentang bagaimana tepatnya Anda mengubah seluruh mata uang menjadi bentuk digital, bagaimana mendistribusikannya dan seberapa cepat Anda dapat memproses transaksi tersebut,” kata Uwase kepada Bloomberg.

Laporan itu muncul tiga bulan setelah peringatan dari bank sentral mengenai kasus penipuan cryptocurrency. NBR melakukan list beberapa kasus penipuan yang beroperasi di dalam negeri dan memberikan tips untuk menghindari penipuan investasi.

Pada akhirnya, penerbitan dan pengembangan mata uang digital Rwanda akhirnya mengarah pada masalah teknologi, menurut Uwase.

“Tantangan muncul. Jika teknologi menjadi penghalang, bagaimana Anda menghadapi masalah seperti itu? Kami akan bergabung setelah kami siap tentunya,” kata Uwase.

Gambar dari rwandahc.org

The post Bank Sentral Rwanda Lakukan Penelitian Serta Akan Merilis Mata Uang Digital appeared first on .

Ripple Ajak Xendpay Untuk Masuk Ke Platform Settlement Globalnya, RippleNet

Ripple Ajak Xendpay Untuk Masuk Ke Platform Settlement Globalnya, RippleNet

Startup ledger terdistribusi Ripple rangkul klien baru untuk masuk ke platform settlement globalnya, RippleNet.

*Settlement atau Penyelesaian Akhir adalah sebuah proses terjadinya perpindahan nilai uang yang dilakukan dengan mendebit rekening pihak pembayar (payer) dan mengkreditkan ke rekening pihak penerima.

Perusahaan pengiriman uang (remittance) yang berbasis di Inggris, Xendpay, mengumumkan kerjasamanya dengan Ripple yang memberikan akses kepada perusahaan untuk memasuki pasar baru di negara seperti Filipina, Bangladesh, Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan Thailand melalui terknologi dari Ripple.

Dikutip dari sebuah pernyataan yang diterbitkan pada tanggal 21 Agustus 2019, RippleNet mendukung mata uang yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh perusahaan pengiriman uang saat ini. Yang disebut “smaller currencies,” termasuk ringgit dari Malaysia atau taka dari Bangladesh, jika tidak menggunakan RippleNet – Xendpay harus membentuk sebuah kemitraan dengan beberapa perbankan lokal yang membuatnya tidak efisien dalam segala hal termasuk biaya.

“RippleNet mengurangi masalah yang kompleks dan gesekan itu.”

kata kepala inovasi produk Xendpay, Bhavin Vaghela.

Mayoritas pelanggan Xendpay adalah para migran yang mengirimkan uang ke kampung halaman mereka untuk biaya perumahan, utilitas, medis dan pendidikan keluarga mereka, menurut Vaghela.

Sebelumnya, Ripple mengklaim mampu menjalin sebuah kerjasama dengan dua hingga tiga lembaga keuangan baru ke RippleNet setiap minggunya.” RippleNet sudah mempunyai 200 klien global awal tahun ini.

The post Ripple Ajak Xendpay Untuk Masuk Ke Platform Settlement Globalnya, RippleNet appeared first on .

Samsung Dukung Startup Blockchain Hingga Dapatkan Dana 106,66 Milyar Rupiah Dari Shinhan Bank

Samsung Dukung Startup Blockchain Hingga Dapatkan Dana 106,66 Milyar Rupiah Dari Shinhan Bank

Samsung Dukung Startup blockchain dari Korea Selatan yang bernama Blockco, mampu mengumpulkan dana sebesar 9 miliar won Korea (7,5 juta dollar AS atau setara dengan 106,66 milyar rupiah) dalam acara putaran pendanaan Seri B + yang diikuti oleh beberapa bank lokal di Korea.

Didukung oleh raksasa teknologi dari Korea Selatan – Samsung, Blockco mengumumkan dalam postingan blog pada 22 Agustus 2019.

Dalam putaran pendanaan tersebut ada beberapa bank tertua di Korea Selatan yaitu Shinhan Bank dan bank foreign exchange terbesar di Korea Selatan yaitu Korea Exchange Bank, yang juga dikenal sebagai KEB Hana Bank yang ikut berinvestasi pada startup blockchain Blockco.

Selain itu, Blockco juga mendapat dukungan investasi dari LB, perusahaan modal ventura yang fokus pada perawatan kesehatan dan unit ventura dari startup hiburan yang berbasis di Seoul, Dadam Game.

Didirikan pada tahun 2014, Blockco dilaporkan berhasil mengumpulkan dana sebesar 1,5 miliar won ($ 1,2 juta dollar AS atau setara dengan 17,06 milyar rupiah) dari Samsung Ventures pada Juli 2016. Sebagai perusahaan teknologi blockchain di Korea Selatan, Blockco mendirikan platform blockchain-as-a-service bernama Coinstack pada tahun 2015 dan meluncurkan protokol blockchain perusahaan pada tahun 2015 dan meluncurkan protokol blockchain perusahaan Aergo mainnet pada tahun 2018.

Blockco juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan permissioned blockchain system NexLedger – kerja sama dengan Samsung Group dan Amazon Web Services. Dirilis pada tahun 2017, Nexledger adalah permissioned blockchain system yang memberikan solusi terintegrasi untuk metode yang efisien serta rendah biaya dalam mengelola transaksi keuangan digital dan pertukaran data.

Shinhan Bank akhir-akhir ini dikabarkan sedang melakukan sebuah pengembangan pada platform peminjaman saham yang berbasis blockchain dengan menjalin sebuah kemitraan dengan perusahaan jasa keuangan Directional. KEB Hana Bank dan Samsung Electronics adalah anggota konsorsium Korea Selatan yang berencana untuk meluncurkan identifikasi seluler berbasis blockchain di negara itu pada tahun 2020 nanti.

The post Samsung Dukung Startup Blockchain Hingga Dapatkan Dana 106,66 Milyar Rupiah Dari Shinhan Bank appeared first on .

Coinbase WalletLink Mudahkan Klien Dalam Menggunakan DApps Pada Browser Desktop

Coinbase WalletLink Mudahkan Klien Dalam Menggunakan DApps Pada Browser Desktop

Wallet Coinbase kini menyediakan sebuah klien untuk menggunakan aplikasi terdesentralisasi (DApps) pada browser desktop apa pun dengan layanan WalletLink.

Menurut postingan blog resmi pada 22 Agustus 2019, pengguna Coinbase Wallet sekarang dapat menggunakan DApps mereka pada browser desktop apa pun melalui WalletLink, yang berfungsi sebagai jembatan antara aplikasi Coinbase Wallet pelanggan dan browser desktopnya.

Coinbase telah menguji WalletLink dengan browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Opera dan browser Brave. Perusahaan juga berencana untuk menambahkan dukungan untuk beberapa aplikasi seluler dan lebih banyak mata uang kedepannya.

Musim semi ini, Coinbase memperkenalkan sebuah layanan yang akan menautkan akun pengguna di platform utamanya ke aplikasi Coinbase Wallet, di mana Coinbase akan menyimpan cryptocurrency dan kunci pribadi/private key pelanggan. Dengan Coinbase Wallet, pengguna dapat menyimpan crypto mereka sendiri dengan menggunakan private key yang unik.

The post Coinbase WalletLink Mudahkan Klien Dalam Menggunakan DApps Pada Browser Desktop appeared first on .

Rabu, 21 Agustus 2019

Ocean Protocol Adakan Kompetisi Data Ekonomi Global Challenge Dengan Hadiah Token Sebesar 3,4 Juta

Ocean Protocol Adakan Kompetisi Data Ekonomi Global Challenge Dengan Hadiah Token Sebesar 3,4 Juta

Siaran Pers Bitcoin: Protokol terdesentralisasi untuk data sharing, Ocean Protocol, telah menggelar sebuah acara kompetisi Data Ekonomi Global Challenge untuk menyatukan para top dunia di seluruh dunia untuk memulai ekonomi data baru.

22 Agustus 2019, Singapura – Kompetisi yang akan digelar selama 6 minggu ini akan menuntut para pengembang, peretas, talenta teknologi untuk mengatasi masalah seputar pasar data, integrasi jaringan, dan masih banyak lagi. Hadiah sebesar 3,4 juta token sudah menunggu dan setiap tim yang ikut berpartisipasi akan menghasilkan Proof-of-Concept (POC) yang berfungsi pada Ocean Protocol di bawah salah satu dari 3 track sebagai berikut:

  • Data Marketplaces – memulai Ekonomi Data Baru melalui pembangunan pasar data untuk menghubungkan penyedia data dan konsumen dan mengekspos data, penyimpanan, menghitung dan algoritma untuk konsumsi.
  • Integrasi Jaringan – Gunakan Ocean Protocol untuk membantu Ilmuwan Data dan membuka nilai dari data. Baik untuk analisis statistik langsung, machine learning modeling atau visualisasi, seperangkat alat dan layanan sains data yang kuat sangat penting untuk mendapatkan solusi praktis untuk menekan masalah industri dan sosial.
  • Pengajuan Wild Card – Isi bagian yang kosong dan tingkatkan Ocean Protocol dan ekosistemnya ke tingkat yang lebih lanjut dan tunjukkan kepada dunia apa yang bisa dibangun di atas Ocean untuk berkontribusi pada ekonomi data baru.

Setiap track akan memiliki hadiah total sebesar 768.000 token OCEAN untuk 3 pemenang.

  • Pemenang ke 1 setiap track akan menerima 333.000 token OCEAN
  • Pemenang ke 2 setiap track akan menerima 270.000 token OCEAN
  • Pemenang ke 3 setiap track akan menerima 165.000 token OCEAN

Selain itu, akan ada hadiah lainnya yang diberikan untuk para pengirim tercepat, entri menggunakan data yang ditemukan di Ocean Data Commons, dan masih banyak lagi.

Data sudah ada di mana-mana, namun saat ini data dan AI masih terputus-putus dan hanya beberapa perusahaan dengan jumlah data besar dan keahlian AI yang dapat memanfaatkan data untuk memberikan nilai bisnis yang kuat. Untuk mengubah ini dan untuk menyamakan akses ke data, Ocean Protocol menyatukan teknologi blockchain, smart contract, token, kerangka kerja data sharing, dan ekosistem untuk data dan layanan terkait untuk memulai Ekonomi Data baru yang menyentuh setiap orang , perusahaan dan perangkat.

“Perjalanan ini tidak dapat diselesaikan oleh satu organisasi atau tim. Ini adalah perjalanan untuk semua orang,” kata Trent McConaghy, Pendiri Ocean Protocol.

Kompetisi Ekonomi Data Global Challenge ini adalah langkah pertama menuju penyatuan ekosistem untuk Ekonomi Data Baru yang memberikan kekuatan kembali kepada pemilik data dan memungkinkan orang untuk mengambil nilai dari data untuk memperbaiki dunia kita.

“Kami sangat senang meluncurkan kompetisi global yang bermakna ini untuk memulai ekosistem data pada Protokol Ocean. Kami selalu membayangkan Ocean sebagai lapisan dasar untuk inovasi data. Ini sejalan dengan misi Ocean untuk dapat menyamakan akses ke data dan menyebarkan manfaat data dan AI kepada semua orang. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai gerakan baru ini dan kami memanggil para pengembang, peretas di seluruh dunia untuk membangun sebuah ekonomi data terbuka baru ini bersama kami,” tambah McConaghy.

Pendaftaran kompetisi sekarang sudah dibuka dan penyerahan submission track akan dimulai pada tanggal 16 September 2019. Untuk lebih memahami teknologi Ocean Protocol, pihak-pihak yang berminat dapat melakukan review pada Dokumentasi Ocean dan GitHub Repositories.

Untuk detail lebih lanjut tentang Kompetisi Global Data Economy Challenge, lihat https://oceanprotocol.com/challenge

Join chat Challenge di Discord untuk bertemu dan mengobrol dengan peserta lain! 

Follow Challenge di Twitter dan LinkedIn

Kunjungi oceanprotocol.com untuk mempelajari lebih lanjut tentang Ocean Protocol.

Kunjungi docs.oceanprotocol.com untuk mempelajari tentang komponen stack software Ocean Protocol dan cara menggunakannya.

Kunjungi datascience.oceanprotocol.com untuk belajar secara instan tentang JupyterLab.

Tentang Ocean Protocol

Ocean Protocol adalah protokol pertukaran data yang terdesentralisasi untuk membuka kunci data untuk AI. Melalui teknologi blockchain, smart contract, dan token, Ocean Protocol menghubungkan penyedia data dan konsumen, memungkinkan data untuk dibagikan sekaligus menjamin keterlacakan, transparansi, dan kepercayaan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat. Hal ini memungkinkan pemilik data untuk memberi nilai dan memiliki kendali atas aset data mereka tanpa terkunci di pasar tunggal mana pun. Dengan menyatukan teknologi blockchain yang terdesentralisasi, kerangka kerja data sharing, dan ekosistem untuk data dan layanan terkait, Ocean Protocol berkomitmen untuk memulai Ekonomi Data baru yang menyentuh setiap orang, perusahaan dan perangkat, memberikan kekuatan kembali kepada pemilik data, memungkinkan orang untuk menuai nilai dari data untuk memperbaiki dunia kita.

Ocean Protocol adalah sumber konten ini. Mata uang virtual bukan legal tender, tidak didukung oleh pemerintah, saldo akun dan nilai tidak tunduk pada badan perlindungan konsumen. Cryptocurrency dan token sangat mudah berubah nilainya. Tidak ada jaminan nilai yang stabil.

The post Ocean Protocol Adakan Kompetisi Data Ekonomi Global Challenge Dengan Hadiah Token Sebesar 3,4 Juta appeared first on .