PlusToken baru-baru ini memindahkan Ethereum senilai Rp 2,6 T, hal ini tentunya membuat para investor takut karena mungkin saja Ethereum bakal amblas.
Awal pekan ini PlusToken, yang termasuk dalam kasus penipuan terbesar di dunia cryptocurrency, mencoba untuk memindahkan 789.500 Ether (ETH), pergerakan dana curian ini untuk sementara waktu tertahan oleh masalah kemacetan atau congestion pada jaringan Ethereum.
Transfer dana sebesar Rp 2,6 T tersebut berasal dari alamat Ethereum yang diketahui milik PlusToken yang kemudian dipecah ke dalam 50 transaksi yang berbeda, mungkin hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyamarkan aktivitas tersebut.
Dua hari sebelumnya, PlusToken juga berusaha memindahkan EOS hasil penipuannya yang senilai Rp 961 M.
Kasus PlusToken Bawa ETH Dan BTC Koreksi Harga
Baca Artikel Lainnya: ARK.io Umumkan MarketSquare: Beranda Baru Bagi Web Terdesentralisasi
Meskipun kasus penipuan sudah terbongkar tahun lalu, PlusToken masih menyebabkan kerusakan parah pada industri crypto dengan mempengaruhi harga Bitcoin (BTC) dan aset lain seperti Ether dan EOS.
PlusToken sampai saat ini masih memegang sejumlah besar aset crypto hasil penipuannya tersebut dan dana ini terus menjadi ancaman bagi pasar spot karena penjualan pasar dengan lot yang besar dapat memengaruhi harga Bitcoin dan Ether di berbagai bursa.
Bursa Tingkatkan Keamanannya Untuk Cegah Scammer
Dalam hal ini jaringan Ethereum sudah bertindak sebagai penghambat sementara untuk scammer karena transaksi terkena macet akibat kemacetan jaringan ETH, yang ironisnya merupakan masalah sangat kecil dalam masalah skalabilitas saat ini yang dihadapi oleh jaringan blockchain terbesar kedua.
Namun, penghalang terbesar agar likuidasi dana PlusToken tidak terjadi adalah standar KYC (know-your-customer).
KYC ini memang mengharuskan seorang pengguna untuk membocorkan identitas mereka ke bursa, jika dilakukan dengan benar, KYC dapat berakhir dengan penangkapan orang atau orang yang menjual aset hasil curian tersebut. Seperti yang dilaporkan sebelumnya, sebagian besar penjualan BTC yang dilakukan oleh PlusToken terjadi di bursa Huobi dan Okex di mana kebijakan KYC dan AML tidak cukup memadai untuk menghentikan para scammer.
Setelah kelolosan, Huobi berupaya keras meningkatkan standar keamanannya sejak gelombang terakhir penjualan BTC PlusToken terdeteksi. Bursa baru-baru ini juga meluncurkan alat pemantauan on-chain yang disebut Star Atlas untuk mengidentifikasi “kejahatan seperti penipuan, pencucian uang dan kegiatan bermasalah lainnya” pada platform mereka.
Banyak dari bursa yang kini memang sudah sadar tentang KYC dan terus meningkatkan keamanan demi menjaga kegiatan kejahatan.
Gambar dari: Traders work on the floor of the New York Stock Exchange near the end of the trading day in New York, Jan. 20, 2016. Credit: EPA / ANDREW GOMBERT (Newsday)
Baca Artikel Lainnya: ATM Crypto Terus Alami Peningkatan, Jumlahnya Bertambah Dengan Cepat
The post Investor Ketar-Ketir Ethereum Bakal Amblas Setelah PlusToken Mentransfer Dana 789.000 ETH appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar