Enam puluh lima persen bank di AS mengalami kegagalan dalam tes keamanan berdasarkan Online Trust Audit & Honor Roll oleh Online Trust Alliance di tahun 2017 ini.
Meskipun situs perbankan online ini seharusnya memiliki keamanan terbaik, penelitian ini sudah menunjukkan sebuah kegagalan besar bagi 100 institusi keuangan teratas di AS.
Baca juga: Bantu Perbaiki Bitcoin.org Dan Dapatkan Bitcoin Dengan Program Bounty Yang Baru
OTA, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan efisiensi online bagi bisnis online dengan menjalankan audit untuk situs bisnis. Termasuk dalam 1.000 situs web, 100 di antaranya adalah lembaga keuangan. Hasil menunjukkan bahwa hanya 27 dari 100 bank AS yang mendapatkan status ‘Honor Roll’ – berarti ada kurang lebih dari 80 persen yang gagal melewati analisis keamanan tersebut.
Analisis yang dilakukan ini mencakup tiga aspek utama keamanan yaitu privasi situs, keamanan situs web secara keseluruhan, dan perlindungan pelanggan.
Sebaliknya, di tahun 2016 lalu hasil analisis menunjukkan 55 persen situs keuangan berhasil mencapai status ‘Honor Roll’, yang berarti hasil tahun ini secara signifikan lebih rendah dari tahun kemarin karena kecelakaan situs dan beberapa pelanggaran data yang terjadi pada tahun ini.
Mengenai Kredibilitas
Meskipun OTA telah menjadi salah satu situs web yang kredibel bagi kebanyakan orang saat meninjau keamanan situs web, American Bankers Association membuat pertanyaan tentang kredibilitas penelitian ini.
Senior Vice President Pembayaran dan Keamanan American Bankers Association Doug Johnson mengatakan kepada NBC News bahwa bank “benar-benar memperhatikan privasi dan keamanan dengan sangat serius.”
Perlu keamanan online yang lebih baik
IBTimes melaporkan bahwa beberapa situs perbankan benar-benar berantakan, berpotensi menimbulkan risiko keamanan bagi konsumen mereka. Misalnya, PNC Financial Services menempati urutan tertinggi dalam hal jumlah tracker yang terinstall.
Seluruh industri keuangan nampaknya tertinggal ketika menyangkut keamanan secara keseluruhan. Hal ini menimbulkan bendera merah bagi konsumen apakah akan mempercayai layanan online dengan informasi sensitif mereka terutama bila menyangkut transaksi keuangan?
Analisis OTA baru muncul dalam beberapa minggu setelah sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan eBlocker mengetahui bahwa 10 lembaga keuangan terkemuka yang beroperasi di AS memiliki tracker pihak ketiga di situs mereka – setup semacam itu dapat mencatat sejumlah besar informasi termasuk personal Informasi yang diketik ke dalam form, dan bahkan saldo akun.
Hasil yang mengkhawatirkan bagi beberapa lembaga keuangan ini bisa menjadi alasan utama penyebab beberapa konsumen yang beralih ke teknologi Blockchain untuk mendapatkan transaksi yang lebih aman.
Ikuti Twitter Bitcoinnewsindo untuk update berita bitcoin, blockchains dan cryptocurency lainnya.
65% Bank di AS Mengalami Kegagalan Dalam Uji Keamanan Online Oleh OTA di Tahun 2017
The post 65% Bank di AS Mengalami Kegagalan Dalam Uji Keamanan Online Oleh OTA di Tahun 2017 appeared first on Indo Bitcoin News.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar