Pada tanggal 25 Oktober 2019, CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengatakan bahwa ia telah “mendapat kabar” WeChat Pay gunakan teknologi blockchain, bersama dengan screengrab tanda terima yang tertaut ke blok explorer.
Perusahaan dan berbagai industri secara global sudah mulai menerapkan solusi blockchain. Reaksi CZ terhadap WeChat adalah lumrah dan mungkin ini adalah bentuk apresiasi dorongan agar industri-industri lain giat dalam mempelajari serta mengadopsi Blockchain. Selain itu CZ di awal bulan ini juga mengumumkan peluncuran pembayaran on-ramp nya untuk Binance di Cina, dengan memanfaatkan layanan dari pembayaran WeChat Pay dan Alipay.
Sayangnya Alipay dengan cepat menyangkal klaim tersebut, dan mengatakan bahwa pembayaran apa pun yang terkait dengan cryptocurrency telah dilarang dari layanannya.
Tidak hanya itu, WeChat pun juga mengkonfirmasi sikap anti-crypto-nya tersebut, WeChat Pay hanya melakukan sistem pembayaran terpusat, mungkin WeChat memanfaatkan teknologi blockchain hanya untuk pembuatan faktur saja.
Faktur elektronik yang berbasis blockchain pertama kali di China sebenarnya sudah muncul dan digunakan untuk kereta bawah tanah yang telah dikeluarkan di Stasiun Futian di Shenzhen Metro. Teknologi ini dikembangkan bersama oleh Biro Perpajakan Kota Shenzhen dan perusahaan induk WeChat serta raksasa teknologi Cina Tencent.
Jika dilihat dari reaksi WeChat saat ini, mereka mungkin sudah tertarik dan menggunakan teknologi blockchain di beberapa sistemnya, namun belum menjelaskan terkait sikapnya terhadap cryptocurrency.
Ditambah lagi dengan reaksi positif dari Presiden China Xi Jinping yang menyerukan untuk mempercepat adopsi teknologi blockchain di negara itu dengan menyebutnya sebagai sebuah “terobosan” untuk inovasi swasta akan memperlancar lajur blockchain di Cina yang nantinya juga akan berimbas pada cryptocurrency.
The post WeChat Pay Akhirnya Gunakan Blockchain Untuk Melacak Riwayat Pembayaran appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar