Dari level rendahnya 6.400 dollar AS yang di capainya minggu ini, Bitcoin (BTC) telah memperlihatkan pemulihan harga kuatnya, melonjak naik hingga 7.300 dollar AS. Dengan kata lain, BTC mampu melonjak hampir sebesar 1.000 dollar dari level harga dasar multi-bulannya, membuat beberapa orang percaya bahwa bull BTC telah kembali.
Namun berbeda dari pemikiran seorang top analis ini, ia menegaskan bahwa Bitcoin tetap masih dalam tren penurunannya (downtrend), yang berarti bahwa lompatan harga terbarunya kemarin itu hanya sebuah reli bantuan saja yang tak ada artinya, bukan pembalikan harga secara penuh.
BTC Masih Terperangkap Downtrend
Josh Rager, seorang trader cryptocurrency terkenal, mengatakan bahwa terlalu cepat untuk BTC bullish setelah terjadi pergerakan harga naik sebesar 1.000 dollar awal pekan ini. Rager melihat fakta bahwa BTC masih terjebak di bawah garis tren, Rager menegaskan kembali kecuali jika BTC mampu menembus level ini dan resistensi 8.000 dollar, kita bisa menyebutnya bahwa itu adalah tanda reli pembalikan harga akan segera terjadi.
Sentimen Rager terkait Bitcoin yang masih berada dalam zona downtrend nya juga diperkuat oleh pedagang top lainnya.
Sebut saja “The Wolf of All Streets” baru-baru ini memperingatkan pada para investor agar tidak terkena jebakan dengan berasumsi Bitcoin bisa memantul 10 persen dari level harga rendah lokalnya (harus berhati-hati jangan gegabah mengambil tindakan).
Dua divergensi bearish telah terbentuk antara harga BTC dan Relative Strength Index (RSI), yang sebagian besar menunjukkan bahwa lonjakan harga BTC kemarin adalah “lebih seperti jeda daripada sebuah pembalikan harga,” menyiratkan bahwa kelanjutan ke arah downside memiliki peluang yang lebih besar.
Bull Bersiap Meroket
Rager percaya bahwa Bitcoin masih tetap dalam zona downtrend, namun ada tanda-tanda bahwa bull kini juga sedang bersiap untuk meroket.
Mike McGlone, seorang ahli strategi senior komoditas Bloomberg Intelligence, baru-baru ini membuat pernyataan bahwa Bitcoin memiliki kemungkinan lebih tinggi melonjak sebesar 40% menjadi 10.000 dollar daripada turun harga sebesar 30% menjadi 5.000 dollar di tahun 2020 nanti, dengan alasan bahwa BTC sudah memasuki fase konsolidasi pasar bullnya, ditandai oleh pengetatan moving average. McGlone meninjau dua tren: 1) kekuatan emas harus membantu Bitcoin, dan 2) meningkatnya adopsi cryptocurrency ditambah dengan halving Bitcoin yang akan mendorong harga lebih tinggi lagi karena akibat ekonomi suplai-demandnya.
Kemudian di tambah oleh pernyataan Dave the Wave, seorang trader yang menyebut bahwa BTC akan bergerak ke 6.000 dollar bulan lalu mengatakan bahwa ia berharap indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) satu minggu Bitcoin naik, yang akan memulai putaran pertumbuhan berikutnya di pasar BTC.
Gambar sampul Soap bubbles. (Dan Mullan/Getty Images)
The post Buset! Seorang Top Analis Masih Yakin Bitcoin Tetap Bearish Meski Naik 14 Juta Rupiah Pekan Ini appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar