Rabu, 30 November 2016

Tim Penyidik Indonesia Mengklaim Bahwa Bitcoin Merupakan Sumber Pendanaan Operasi Teror ISIS

Tim Penyidik Indonesia Mengklaim Bahwa Bitcoin Merupakan Sumber Pendanaan Operasi Teror ISIS
antminer-r4-front-768x512

Untuk kesekian kalinya, seorang pejabat pemerintah mengklaim adanya korelasi antara Bitcoin dan kelompok teroris ISIS. Faisal Tayeb, Kepala Investigasi Densus 88, membuat pernyataan pers. Para pejabat sedang berjuang untuk menutup opsi pendanaan bagi kegiatan teroris, sehingga mereka menyalahkan Bitcoin. Sejauh ini, tidak ada bukti yang kredibel untuk mendukung pernyataan tersebut.

Baca juga: Penawaran Coin Perdana: Cara Membedakan Antara Yang Baik, Buruk Dan Jelek

Pemerintah Indonesia sedang menghadapi banyak masalah sekarang, salah satunya adalah kegiatan teroris. Atau lebih tepatnya, Indonesia sedang menghadapi masalah kejahatan cyber yang berkaitan dengan kegiatan teroris. ISIS dan selir-selirnya menerima cukup dana secara internasional, namun tidak ada yang tau pasti dari mana uang itu berasal.

Selain itu, kelompok ISIS ini sangat bergantung pada media sosial untuk merekrut anggota baru di Indonesia. Demikian pula dengan sebagian besar negara-negara lain di dunia, kawasan itu telah menjadi pangsa radikalisasi dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan dari anggota baru yang direkrut dari Indonesia, diperoleh melalui kegiatan media sosial.

DIperkirakan ada sekitar 1.000 warga negara Indonesia yang sedang berjuang bersama ISIS. Jika mereka kembali ke kampung halaman, mereka secara efektif akan memberikan pengaruh yang sangat bahaya bagi masyarakat dilingkungan rumahnya. Namun itu bukan satu-satunya kekhawatiran kita sekarang.

Faisal Tayeb melanjutkan pembicaraannya mengenai bagaimana ISIS menerima pendanaan aksi teror. Hal ini sudah menjadi misteri sekarang, karena tidak ada jejak yang jelas. Ada beberapa transaksi yang telah teridentifikasi dan sekarang jalur pendanaan uang tersebut telah ditutup. Namun yang menjadi pertanyaannya, sekarang kelompok ini masih saja terus membiayai operasi terornya dengan cara apa.

Menurut Faisal Tayeb, hanya ada satu penjelasan logis. Entah bagaimana, ISIS bisa saja menerima transaksi Bitcoin untuk meningkatkan kejahatan mereka. Selain itu, pemerintah juga menyatakan bahwa mereka telah menemukan sekelompok teroris yang “mencuri uang melalui situs investasi online”. Sebuah pernyataan yang masih samar-samar yang tidak memberikan bukti kredibel.

Faisal mengindikasikan situs investasi Bitcoin palsu/scam berfungsi sebagai media pengumpulan uang untuk operasi teror ISIS.  Pernyataan yang sangat berani, yang dapat menyebabkan dampak hukum bagi Faisal. Menurut saya ini adalah perbuatan gegabah yang tidak menunjukkan bukti, tidak berdasar yang merupakan perbuatan untuk mendapatkan perhatian. Selain itu, hal ini merupakan upaya yang sia-sia untuk menghubungkan Bitcoin dan ISIS. Sebuah laporan terbaru mengenai pendaan aksi teror ISIS yang diangkat di awal tahun ini juga tidak menemukan hubungan antara keduanya.

Jadi mengenai pendanaan teror ISIS ini masih menjadi misteri… dan Bitcoin tidak ada kaitannya dengan kegiatan ini. Dan kalaupun ada untuk meyakinkan masyarakat kita perlu bukti yang kredibel, bukan pendapat semata.

Gambar: Densus 88

Ikuti Twitter Bitcoinnewsindo untuk update berita bitcoin, blockchains dan cryptocurency lainnya.

Tim Penyidik Indonesia Mengklaim Bahwa Bitcoin Merupakan Sumber Pendanaan Operasi Teror ISIS

The post Tim Penyidik Indonesia Mengklaim Bahwa Bitcoin Merupakan Sumber Pendanaan Operasi Teror ISIS appeared first on Indo Bitcoin News.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar