Penurunan secara signifikan dalam profitabilitas penambangan crypto telah membuat produsen graphics processing unit (GPU) seperti Nvidia yang berbasis di Taiwan mengalami kinerja yang buruk. Pada Q4 2018, perusahaan mengalami penjualan besar-besaran sahamnya, menurunkan harga saham sebesar 54 persen dan menjadikannya sebagai pemain terburuk di S&P 500, menurut laporan CNBC pada 21 Desember.
Dilihat dari tahun 2016 hingga 2018, nilai pasar Nvidia meningkat dari $ 14 miliar menjadi $ 175 miliar yang disebabkan oleh melambungnya permintaan GPU dalam artificial intelligence (AI) serta naiknya tren mining cryptocurrency. Pada akhir Q1 tahun ini mereka melakukan rekap laporan keuntungannya serta melampirkan laporan keuangan yang akan mengalami penurunan pada Q2 tahun ini pada penjualan miner nya.
Nvidia juga memperkirakan penjualan miner crypto yang akan mengalami penurunan secara signifikan di Q3, sementara itu laporan triwulanan pada November juga mengungkapkan bahwa penjualan GPU untuk aplikasi yang terkait dengan blockchain telah menurun drastis hampir tidak ada penjualan sama sekali. CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa “hasil jangka pendek perusahaan mencerminkan inventaris saluran berlebih pasca boom cryptocurrency, akan diperbaiki.”
Selain penurunan penjualan miner crypto, segmen pusat data Nvidia juga gagal memenuhi harapan Wall Street, meskipun pendapatan mengalami pertumbuhan sebesar 58 persen. Hari ini, saham Nvidia turun sebanyak 4,09 persen, ditutup pada $ 129,57.
Stock chip secara keseluruhan berkinerja buruk pada tahun ini. PHLX Semiconductor Index, yang melacak produsen perangkat keras utama seperti Nvidia dan Advanced Micro Systems (AMD) turun sebanyak 20,37 persen selama tiga bulan terakhir. Harga saham AMD turun sebanyak 45,42 persen dibandingkan periode yang sama.
Hardware miner saat ini sedang mengalami penurunan harga yang sangat signifikan. Graphics processing unit (GPU) Radeon RX580 yang populer di AMD, yang telah banyak digunakan oleh penambang crypto, sekarang dijual dengan harga $ 180, turun sebanyak 67 persen dari harga rata-rata puncaknya kisaran $ 550 pada Februari 2018 lalu.
Penurunan profitabilitas di pasar bearish saat ini telah menyebabkan beberapa miner meninggalkan bisnisnya. Beberapa perusahaan pertambangan di Cina telah menjual perangkat keras lamanya untuk mengurangi kerugian mereka. Menurut laporan media lokal, pendapatan dari kegiatan mining saat ini tidak lagi cukup untuk menutupi biaya listrik dan biaya terkait lainnya.
The post Mining Crypto Mengalami Crash Menyebabkan Kinerja Produsen GPU Nvidia Menurut S&P 500 Memburuk appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar