Jumat, 25 Januari 2019

Bitcoin Harus Keluar Dari Proof-of-Work Untuk Melanjutkan Hidup

Bitcoin Harus Keluar Dari Proof-of-Work Untuk Melanjutkan Hidup

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank for International Settlement (BIS) pada 21 Januari kemarin, masalah yang kini Bitcoin hadapi dapat dipecahkan dengan cara keluar dari sistem proof-of-work (PoW).

BIS yang berbasis di Swiss adalah organisasi yang terdiri dari 60 bank sentral, yang dilaporkan menyumbang 95 persen dari PDB global.

Menurut hasil penelitian tersebut, di masa depan nanti reward blok Bitcoin akan menjadi nol – mengingat bahwa Bitcoin yang akan dibuat sudah dibatasi – biaya transaksi saja tidak akan mampu menopang biaya penambangan. Argumen tersebut menyiratkan bahwa jaringan Bitcoin akan menjadi sangat lambat sehingga hampir tidak dapat digunakan, dengan menyatakan:

“Perhitungan sederhana menunjukkan bahwa begitu block rewardnya menjadi nol, bisa butuh berbulan-bulan sebelum pembayaran Bitcoin terkonfirmasi, kecuali teknologi baru digunakan untuk mempercepat finalitas pembayaran.”

Studi lebih lanjut mencatat bahwa sementara solusi seperti Lightning Network dapat membantu, “namun satu-satunya solusi mendasar adalah dengan keluar dari Proof-of-Work .” Keputusan seperti itu, menurut laporan, “mungkin memerlukan beberapa bentuk koordinasi sosial atau pelembagaan. ”

Kesimpulan keseluruhan dokumen penelitian tersebut menurut para peneliti, “di era digital, uang yang baik cenderung tetap menjadi konstruksi sosial daripada murni sebuah teknologi.”

BIS juga melakukan penelitian bahwa tujuh puluh persen bank sentral di seluruh dunia sedang melakukan penelitian tentang pengeluaran mata uang digital bank sentral mereka sendiri.

BIS juga menemukan korelasi kuat antara harga crypto dan berita intervensi regulatori secara global.

Gambar dari Shutterstock

The post Bitcoin Harus Keluar Dari Proof-of-Work Untuk Melanjutkan Hidup appeared first on .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar