Kamis, 31 Januari 2019

Gaza, Palestina: Hamas Sedang Mencari Pendanaan Lewat Bitcoin untuk Memerangi Isolasi Keuangan

Gaza, Palestina: Hamas Sedang Mencari Pendanaan Lewat Bitcoin untuk Memerangi Isolasi Keuangan

Kelompok militan Hamas – otoritas penguasa Jalur Gaza di Palestina – telah meminta para pendukungnya untuk mengirimkan dana menggunakan Bitcoin (BTC). Seruan ini dilakukan melalui saluran resmi Telegram Abu Obeida, juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas, pada 29 Januari 2019 kemarin.

Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) – yang secara harfiah “Gerakan Pertahanan Islam”, adalah organisasi Islam Palestina. Hamas terdiri dari badan layanan sosial “Dakwah” dan faksi militan “Izz ad-Din al-Qassam Brigades.”

Banyak yang menganggap Hamas itu adalah teroris oleh beberapa negara dan organisasi internasional seperti Amerika dan Uni Eropa. Namun sebenarnya Hamas adalah salah satu kelompok garda depan pembela Islam dan pembela rakyat Palestina yang kini sedang dijajah oleh Israel. Ada beberapa negara besar yang tidak menganggap Hamas sebagai kelompok teroris seperti negara Rusia, Turki dan Cina.

Dalam pesannya, Abu Obeida menyerukan kepada “semua pecinta perlawanan dan para pendukung tujuan kebenaran kami untuk mendukung perlawanan secara finansial menggunakan mata uang Bitcoin.” Beliau juga menambahkan bahwa mekanisme pendanaan untuk transaksi crypto ini nantinya akan diumumkan dengan segera. Ia melanjutkan:

“Zionis terus memerangi rakyat Palestina dan mencoba memotong segala bentuk dukungan dengan segala cara, tetapi kami para pembela rakyat Palestina di seluruh dunia memerangi upaya Zionis ini dan berusaha untuk menemukan jalan dalam mendapatkan segala bentuk dukungan.”

Hamas telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007, setelah memenangkan konflik militer melawan partai politik nasionalis Palestina yaitu Fatah. Jalur Gaza secara khusus terus menjadi subyek blokade udara dan laut yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir setelah kemenangan Hamas, yang sangat membatasi pergerakan orang-orang hingga barang logistik.

Abu Obeida beralih ke Bitcoin karena putusan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam membekukan dana bantuan Qatar untuk jalur Gaza senilai jutaan dolar – termasuk dana 15 juta dolar per bulan untuk membayar gaji pegawai negeri Hamas – Hal ini dipicu karena ketegangan yang terjadi semakin meluas antara Israel dan Hamas.

Selain blokade Jalur Gaza dan keputusan Pedana Menteri Israel tersebut, Hamas yang dianggap sebagai entitas teroris di banyak negara Barat, mengakibatkan banyak bank global untuk melarang layanan transaksi kepada kelompok tersebut. Hal ini memicu Isolasi keuangan bagi Hamas serta bantuan untuk rakyat Palestina.

Gambar

The post Gaza, Palestina: Hamas Sedang Mencari Pendanaan Lewat Bitcoin untuk Memerangi Isolasi Keuangan appeared first on .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar