Jumat, 21 Februari 2020

Bea Cukai Indonesia Gunakan Teknologi Blockchain IBM

Bea Cukai Indonesia Gunakan Teknologi Blockchain IBM

IBM Indonesia mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Bea Cukai Indonesia telah mulai menggunakan platform pengiriman berbasis blockchain, TradeLens.

Menurut TradeLens, Departemen Bea dan Cukai Indonesia mengumumkan akan ikut bergabung dengan konsorsium TradeLens pada akhir tahun 2019 silam. Dengan ini departemen bea cukai Indonesia menjadi lembaga pemerintah yang ke-11, yang ikut bergabung dengan konsorsium TradeLens – anggota lainnya yaitu otoritas bea cukai Thailand, Azerbaijan, Singapura, Australia, Saudi Arabia, Peru, Ghana, Bahrain, Abu Dhabi dan Kanada.

Tan Wijaya, presiden direktur IBM Indonesia, menyatakan harapannya bahwa kemitraan dengan kepabeanan Indonesia akan “menguntungkan semua pemangku kepentingan di seluruh ekosistem logistik dan mendorong modernisasi perdagangan secara keseluruhan.”

Bapak Agus Sudarmadi, Direktur Bea dan Cukai mengatakan, “Departemen bea dan cukai bertujuan untuk memanfaatkan solusi blockchain untuk menyederhanakan pertukaran barang, mengotomatisasi dokumentasi dan meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara pihak rekanan. Dengan konsep Collaboration Application Programing Interface [API], semua kegiatan logistik termasuk truk, pergudangan, pengiriman dan pengiriman barang di tingkat domestik dan global sekarang dapat disatukan dan dibagikan melalui satu platform tunggal yaitu TradeLens.”

Baca Artikel Terkait Lainnya: Perkenalkan Risk Manager Dari DueDEX

“Rantai pasokan merupakan faktor penting dalam mengelola biaya logistik dan biaya logistik Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. TradeLens akan membantu menghadirkan visibilitas, prediktabilitas, dan keamanan lebih lanjut kepada kami dan akan menjadi aset nyata untuk fasilitasi perdagangan dan transportasi, menjadikan logistik dan gateway transportasi Indonesia sebagai pilihan di wilayah ini. Ini juga akan memungkinkan kami untuk memenuhi misi kami untuk memfasilitasi perdagangan dan untuk mempromosikan sistem logistik nasional serta berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional sambil memenuhi standar terbaru yang ditetapkan oleh Organisasi Pabean Dunia (WCO),” tambah Pak Agus Sudarmadi.

Erry Hardianto, Direktur Pelaksana, Indonesia dan Filipina, A.P. Moller – Maersk mengatakan, “TradeLens membawa transparansi dan digitalisasi perdagangan ke tingkat yang baru. Ini adalah contoh yang menonjol tentang bagaimana teknologi membantu meningkatkan efisiensi di sektor yang telah dikelola dengan cara yang sangat tradisional di sebagian besar dunia. Saya sangat senang bahwa Departemen Bea dan Cukai Indonesia memelopori perubahan ini dengan bekerja sama dengan IBM dan Maersk dalam membawa TradeLens ke Indonesia. Dan saya juga yakin bahwa departemen bea cukai akan menjadi agen perubahan, membawa efisiensi dan transparansi perdagangan ke tingkat yang lebih baru di Indonesia.”

Barang senilai lebih dari 16 triliun USD dikirimkan melintasi perbatasan internasional setiap tahunnya, dengan sekitar 80 persen diangkut oleh industri pengiriman laut. Prosedur berbasis kertas menyebabkan sejumlah titik masalah yang dirasakan di seluruh rantai pasokan global, termasuk informasi yang tidak konsisten dan tidak akurat, keterlambatan serta gangguan (karena pengecekan manual dan input data), ketidakmampuan untuk memberikan penilaian risiko yang menyeluruh, promosi yang kompleks, tidak efisien dan komunikasi pemangku kepentingan yang tentunya mahal, dan kurangnya transparansi.

Dengan menggunakan teknologi blockchain diharapkan masalah diatas akan teratasi dan membuatnya efisien!

Gambar sampul Bea Cukai milik Sindonews

Baca Artikel Terkait Lainnya: Bitcoin, Golden Cross Isyaratkan Pasar Bullish BTC

The post Bea Cukai Indonesia Gunakan Teknologi Blockchain IBM appeared first on .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar