China akhirnya pertimbangkan penerapan teknologi blockchain dan Artificial Intelligence (AI) yang bertujuan untuk finansial lintas-batas, menurut laporan dari Reuters.
Blockchain Berperan Dalam Manajemen Risiko
Lu Lei seorang wakil kepala regulator di China, Administrasi Valuta Asing Negara (SAFE), mengatakan bahwa ada rencana untuk menggunakan blockchain dan AI dalam finansial lintas batas, pengembangan ini akan mendapat perhatian secara khusus dari pihak China yang nantinya bertujuan sebagai aplikasi manajemen risiko.
Menurut Lei, SAFE berniat untuk mempromosikan penerapan fintech dan AI pada keuangan internasional dan manajemen makro-prudensial.
Pihaknya mendesak untuk berinovasi yang sejalan dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping, yang menyerukan untuk mempercepat adopsi teknologi blockchain sebagai inti dari sebuah inovasi. Lei juga menyoroti pentingnya mengelola sebuah risiko:
“Kita perlu memberi perhatian khusus pada perkembangan pesat keuangan digital dan fintech. […] Ketika kita tidak sepenuhnya yakin ke mana arah bentuk bisnis (baru), kita harus memperhatikan manajemen risiko.”
Perkembangan Dunia Keuangan Akan Segera Dimulai
Menurut Lei, infrastruktur keuangan ini nantinya mampu berfungsi sebagai dasar manajemen risiko. Dia juga berjanji untuk membuka pasar modal China, termasuk obligasi, dan mengkonsolidasikan saluran investasi untuk investor asing.
Kemarin Kongres Rakyat Nasional Republik Rakyat China ke-13 telah mengesahkan “undang-undang kripto” yang baru yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2020 mendatang.
The post China Mulai Pelajari Blockchain dan AI Yang Bakal Diterapkan Finansial Lintas Batasnya appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar