Kamis, 11 Juli 2019

Turki Berencana Untuk Membuat Mata Uang Digital Bank Sentralnya

Turki Berencana Untuk Membuat Mata Uang Digital Bank Sentralnya

Pemerintah Turki telah memasukkan mata uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral ke dalam roadmap ekonominya 2019-2023 yang dirilis pada 9 Juli 2019.

Sesuai Rencana Pengembangan ke-11 dari Kepresidenan Republik Turki, “uang digital bank sentral ini akan berbasis Blockchain dalam implementasinya.”

Selain mata uang digital dari bank sentral, rencana pengembangan operasi transportasi dan bea cukai juga akan mengadopsi blockchain. Secara lanjut dicatat bahwa layanan publik dan administrasi dapat ditingkatkan dengan teknologi yang sedang berkembang seperti big data, artificial intelligence/kecerdasan buatan dan blockchain.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyampaikan rencana itu kepada Komisi Perencanaan dan Anggaran parlemen, dengan mengatakan, “Kami akan mementingkan kebijakan energi dan pembangunan kami selama periode rencana pembangunan.”

Pada awal 2018 lalu, Turki dikabarkan telah mempertimbangkan untuk mengeluarkan mata uang kripto nasionalnya. Melalui sebuah wawancara pada Februari 2018, ekonom dan Wakil Perdana Menteri Mehmet Simsek mengatakan:

“Kami berencana untuk memulai proyek pada mata uang digital kami sendiri. Kami sangat mementingkan digitalisasi.”

Namun, ada beberapa anggota dewan di pemerintahan yang tetap skeptis terhadap cryptocurrency, dan ada beberapa menteri yang membandingkan proyek-proyek crypto tersebut dengan skema piramida.

Sebuah makalah dari International Monetary Fund (IMF) memperkirakan bahwa bank sentral akan mulai mengeluarkan mata uang digital dalam waktu dekat ini. IMF mengutip program percontohan mata uang digital bank sentral di Uruguay sebagai preseden, bersama dengan sejumlah proyek – di Bahama, Cina, Eastern Caribbean Currency Union, Swedia dan Ukraina – yang sedang dalam tahap pengujian.

Survei Konsumen Global Statistik untuk tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 20% penduduk Turki adalah investor mata uang kripto. Menurut survei tersebut, Turki memiliki tingkat kepemilikan cryptocurrency per kapita tertinggi di antara negara-negara yang disurvei.

Negara-negara di seluruh dunia telah meluncurkan sejumlah inisiatif infrastruktur yang berbasis blockchain. Sebagai contoh, walikota Seoul Korea Selatan, pada bulan Mei mengumumkan bahwa pemerintah akan menerapkan teknologi blockchain dalam kartu identitas warganya. Walikota juga mengatakan bahwa Seoul telah memiliki layanan administrasi yang berbasis blockchain, seperti e-voting seluler dan penjualan mobil.

The post Turki Berencana Untuk Membuat Mata Uang Digital Bank Sentralnya appeared first on .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar