Penyedia layanan dompet non-kustodian dan multi-cryptocurrency, Button Wallet meluncurkan free testing service di Telegram Open Network (TON) dalam upaya untuk mendorong adopsi crypto di 300 juta pengguna Telegram.
Aplikasi klien tersebut akan menawarkan hadiah testnet sebesar 6.6 token gram secara gratis (gram adalah mata uang asli/token dari platform blockchain TON-Telegram) bagi pengguna yang mengaktifkan dompetnya, menurut laporan Forbes pada 26 Agustus 2019.
Alex Safonov – pendiri dan CEO Button Wallet milik TON – mengatakan bahwa giveaway token gram tersebut bertujuan untuk mendorong sebuah adopsi dengan memberi pengguna pengalaman praktis dalam bertransaksi aset digital tanpa menghadapi risiko terlebih dahulu. Dia berkata:
“Kendala terbesar bagi banyak mata uang Crypto adalah pada adopsi massal dan apa yang sedang kami buat ini akan membantu orang-orang nyaman berdagang menggunakan cryptocurrency tanpa menggunakan uang sungguhan.”
Ditambah lagi, ia menegaskan bahwa tanpa pengalaman yang konkret dalam menggunakan layanan transaksi cryptocurrency, adopsi akan mengalami kelambatan bahkan gagal.
Chief operating officer Button Wallet, Rachel McCrary juga mengklaim bahwa “ada ketakutan umum di sekitar crypto yang mencegah beberapa orang untuk menjadi pengguna baru.”
Masalah Privasi Yang Masih Menjadi Kendala
Menurut laporan dari Forbes, muncul sebuah bug teknis pada Telegram yang nantinya mengarah ke kebocoran nomor telepon dalam obrolan pesan group Telegram.
Tidak hanya telegram yang masih terkendala masalah privasi data pengguna. Facebook juga mengalami masalah terkait privasi data penggunanya yang kini sedang panas diperdebatkan di kalangan kongres AS.
The post Button Wallet Milik TON Siap Luncurkan Testnet Perdagangan Untuk Para Pengguna Telegram appeared first on .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar